Opsi Jawaban di LJUN Bahasa Inggris Tak Lengkap

17-sidak-unasDindik Janji Tak Akan Rugikan Siswa
Dindik Jatim, Bhirawa
Hari terakhir Ujian Nasional (UN) jenjang SMA, MA, SMK dan Paket C mendadak heboh saat naskah mata pelajaran (Mapel) Bahasa Inggris dibagikan ke siswa. Situasi ini terjadi lantaran kolom opsi dalam Lembar Jawaban UN (LJUN) diketahui hanya tersedia opsi A, B, C dan D, dan tidak ada opsi jawaban E.
Baru sekitar 30 menit ujian mapel Bahasa Inggris dimulai, telepon panitia UN Jatim terlihat terus-menerus berdering. Mereka terlihat sibuk menjawab pertanyaan panitia dari sejumlah kabupaten/kota  di Jatim yang bingung mencari solusi terkait kurangnya opsi jawaban.  “Ini sudah ada 18 daerah di Jatim yang konfirmasi menanyakan solusi kurangnya opsi LJUN. Yang pertama ditemui di Kota Mojokerto ini,” tutur Ketua Panitia UN Jatim Dr Harun MSi di sela-sela sidak pelaksanaan UN di Kota Mojokerto, Rabu (16/4).
Harun bersama sejumlah pejabat Dinas Pendidikan Jatim sidak di empat sekolah di Kota Mojokerto, yakni SMKN 1, SMAN 2, MAN dan SMA PGRI 2 kota Mojokerto.
Menurut Harun, tidak semua LJUN mengalami hal seperti itu. Hanya beberapa dari paket soal SMA/MA jurusan IPS, itu pun hanya beberapa paket saja. Jadi hanya ada sekitar 3 sampai 5 paket dalam satu kelas yang LJUN-nya tidak tertera opsi jawaban E. Namun demikian, kejadian ini dialami oleh hampir semua SMA/MA di Jatim khususnya untuk jurusan IPS.
Dia mengaku, kasus ini terjadi di luar sepengetahuan panitia penyelenggara. Sebab, baik LJUN maupun naskah soal tidak pernah diketahui oleh panitia. Sementara percetakan dalam membuat soal dan LJUN mengacu persis sesuai master yang dibuat oleh pusat. “Dari percetakan langsung kita distribusikan. Sebab, itu dokumen rahasia dan baru bisa dibuka saat ujian akan dimulai,” ungkap Harun yang juga Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim ini.
Rizki, salah satu siswa kelas XII SMAN 2 Kota Mojokerto yang mendapat LJUN Bahasa Inggris tidak lengkap mengaku sempat bingung lantaran tak ada kolom  jawaban E. “Tapi dipandu pengawas ruang, agar menulis pilihan jawaban di balik LJUN,” katanya.
Kepala SMAN 2 Kota Mojokerto Sugianto mengatakan dari 281 peserta UN di sekolahnya, hanya ditemukan belasan  LJUN yang tidak lengkap. “Hanya 14 lembar,” ujrnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala SMAN1 Kota Mojokerto Hariyono. “Solusinya sama seperti arahan Dinas Pendidikan Jatim. Kalau di SMAN 1 ada 56 LJUN yang bermasalah,” terang Hariyono.
Sekretaris Panitia UN Jatim Hudiyono menegaskan, persoalan teknis semacam ini dipastikan tidak akan merugikan siswa. Sebab, panitia langsung memberikan solusi. Jika ada butir soal yang membutuhkan jawaban E, maka siswa diminta membuat lingkaran tersendiri di sisi kanan LJUN. “Kalau dalam hal ini peserta terkurangi waktu mengerjakannya, maka pengawas ruang bisa menambah waktu untuk mengerjakan soal. Prinsipnya, kami tidak akan merugikan siswa,” tegas pria yang juga menjabat sebagai Kabid Pendidikan Menengah Kejuruan (Dikmenjur) dan Perguruan Tinggi (Perti) Dindik Jatim.
Hudiyono mengatakan, kejadian semacam ini secara keseluruhan akan terekam dalam berita acara pelaksanaan UN. Berita acara ini pula yang akan menjadi acuan petugas pemindaian untuk memberikan pengecualian saat memindai.
Sementara itu, Koordinator Pengawas UN Jatim dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Alie Mufie Arif mengatakan, semua persoalan telah teratasi dengan baik. Baik siswa maupun penyelenggara tidak perlu khawatir terhadap nilai siswa. Ada dua alternatif yang bisa digunakan peserta, kata Ali. Pertama siswa bisa menjawab dengan menyilang di naskah soal. Kedua, peserta bisa juga membuat kolom sendiri di LJUN.  “Itupun jika dalam pilihannya memerlukan jawaban E. Kalau tidak ada ya sudah tuntas,” kata dia.
Dalam proses pemindaian, kata Ali, terdapat dua petugas yang memindai dan diawasi oleh penjaga. Jadi saat pemindaian petugas akan benar-benar teliti memindai jawaban peserta. “Ini tugas tambahan bagi tim pemindai. Prinsipnya, kami tidak akan merugikan peserta,” pungkasnya.
Selain Surabaya dan Kota Mojokerto, LJUN Bahasa Inggris tanpa opsi jawaban E juga ditemukan di Pasuruan, Bojonegoro , Tuban dan sejumlah kab/kota lain. Rata-rata siswa panik, kesalahan LJUN ini membuat mereka tak lulus UN.
Jokowi Masuk Soal Bahasa Inggris
Sementara itu dari Jakarta dilaporkan nama Capres PDIP Jokowi tak hanya muncul di soal UN Bahasa Indonesia, tetapi juga di soal Bahasa Inggris yang digelar pada hari terakhir pelaksanaan UN SMA/ MAN atau sederajat, Rabu kemarin.
Untuk kasus soal UN Bahasa Indonesia, pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sudah melakukan klarifikasi dengan menyebut tidak ada unsur kesengajaan. Soal UN yang mencantumkan Jokowi ditemukan di beberapa daerah. Termasuk di Tangerang, ditemukan ada soal UN mencantumkan nama Gubernur DKI Jakarta itu. Berikut isi soal UN Bahasa Inggris yang mencantumkan Jokowi.  [tam.kar.ira]

Tags: