Pacu Kualitas Pendidikan, Jatim Kembangkan PAUD Holistik

5-LokaKarya-Bunda-PaudPemprov, Bhirawa
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu program prioritas pemerintah dalam mewujudkan generasi emas Indonesia. Perluasan akses dan mutu layanannya merupakan strategi dalam meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan anak usia dini.
Untuk itu, kerjasama semua komponen masyarakat dan pemangku kepentingan perlu dibangun dan dikembangkan. “Jatim merupakan provinsi terdepan dalam mengembangkan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Holistik Integratif. Kami telah mengeluarkan Pergub No 63 tentang PAUD Holistik Integratif Umum Terpadu pada 2011.  Sementara Peraturan Presiden (Perpres) baru diterbitkan pada 2013,” ujar Ketua Umum Tim Penggerak PKK Provinsi Jatim Dra Hj Nina Soekarwo MSi ditemui seusai menghadiri Lokakarya Bunda Paud se-Indonesia di Taman Impian Jaya Ancol Jakarta, Rabu (4/6).
Bude Karwo sapaan akrabnya menjelaskan, PAUD Holistik Jatim dalam tugasnya tidak hanya memberikan pembelajaran dan pendidikan saja namun mereka diajarkan cara pola pengasuhan anak yang benar, cara peningkatan pengembangan gizi balita hingga peningkatan kualitas pendidikan orangtua (smart parenting).
Di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, PAUD dikenal khusus untuk anak usia dini. Sedangkan, PAUD Holistik di Jatim lebih dikenal dengan sebutan Taman Posyandu. Taman Posyandu ini merupakan bagian dari PAUD yang telah terintegrasi dengan lembaga-lembaga pendidikan bagi anak usia dini. “Jatim akan terus concern meningkatkan pendidikan khususnya untuk anak usia dini. Kita melihat bahwa APK di Jatim untuk usia 3-6 tahun mencapai 84,46 persen jauh di atas nasional yang hanya mencapai sebesar 63 persen. Semoga ke depan bisa lebih ditingkatkan lagi,” imbuhnya.
Ke depan, Bude Karwo mengharapkan agar program PAUD lebih berupaya untuk meningkatkan kualitas layanan.  Salah satu caranya yakni dengan cara melatih semua kader Posyandu yang selama ini tidak hanya sekadar bertugas sebagai kader Posyandu, tetapi sebagai Bunda PAUD yang mengerti dan memahami kebutuhan anak usia dini. Sehingga mereka perlu diberikan pelatihan, pendampingan, hingga orientasi teknis mutu layanan Taman Posyandu melalui program PAUD Holistik.
Sementara itu, dalam arahannya Ibu Negara Hj Ani Bambang Yudhoyono meminta agar program PAUD dijalankan secara integratif dengan kementerian, lembaga negara dan stakeholder dan pemerintah daerah. Hal ini dilakukan agar tercapai tujuan PAUD secara utuh yakni generasi yang sehat, cerdas, ceria, kreatif dan berakhlak mulia.
Ia menambahkan, peran Bunda PAUD ini sangat efektif, bukan saja secara sosial namun juga politis dalam mendukung program PAUD. Terbukti dalam kurun waktu dari tiga tahun, jumlah desa yang belum memiliki lembaga PAUD telah berkurang signifikan. Dari jumlah sebanyak 30.355 desa yang belum ada lembaga PAUD pada 2011,  di akhir  2013 turun menjadi 23.739. “Ini artinya telah bertambah lembaga PAUD sebanyak 7.000 lebih desa,” tegasnya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Prof M Nuh DEA dalam laporannya menjelaskan bahwa, keberadaan PAUD dapat diistilahkan dengan “Penting dan Genting”. Penting memiliki arti bahwa keberhasilan PAUD merupakan keberhasilan bangsa dan negara, karena dengan keberhasilan PAUD akan mewujudkan generasi emas anak Indonesia. Sedangkan Genting memiliki arti, usia PAUD yang hanya 4 tahun dimulai dari usia 2-6 tahun sebelum memasuki pendidikan dasar, jika pengawasan dan tumbuh kembang anak tidak dijaga dan diberikan pendidikan secara baik maka akan sangat rawan terhadap masa depannya. [iib.hms]

Tags: