Pangdam V/Brawijaya Bersama Kapolda Jatim Kunjungi PT DMA di Madiun

Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iriansyah. S.Sos. MM dan Kapolda Jatim Irjen Pol. Dr. Mohammad Fadil Imran, M.Si didampingi Bupati Madiun, Ahmad Dawami bersama Kapolres Madiun, AKBP, Eddwi Kurniyanto dan Dandim 0803 Madiun, Letkol CZI Nur Alam Sucipto tampak mengunjungi PT DMA di Tiron Kecamatan/Kabupaten Madiun, Selasa petang (16/6).sudarno/bhirawa

Madiun, Bhirawa
Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iriansyah. S.Sos. MM menegaskan, dalam hal menghadapi new normal fasilitas-fasilitas diutamakan oleh Presiden RI atau pemerintah pusat yakni distancing. “Jadi tidak mudah seperti yang kita bayangkan karena kita menjalani kehidupan yang belum biasa. Meski begitu mau tidak mau kita harus menjalaninya karena untuk kesehatan?,”kata Pangdam V/Brawijaya. Mayjen TNI Widodo Iriansyah. S.Sos. MM kepada wartawan saat meninjau ke PT DMA Madiun, Selasa petang (16/6)..
Ditegaskannya, misalnya memakai masker karena belum terbiasa, rasanya risih. Jangan orang sakit memakai masker. Orang sehat pun memakai masker berlapis tiga jadi risih, bernafas sesak atau susah. Ya kan ?. Demikian halnya, kita tidak terbiasa jaga jarak, cuci tangan dengan sabun dengan air mengalir.
“Karena budaya kita budaya kegotong royongan. Kita ketmu peluk-pelukan jabat tangan dan sebagainya. Juga itu sudah menjadi budaya kita yang sudah turun temurun dari nenek moyang kita. Tetapi semua itu, saat ini tidak bisa kita lakukan. Mau tidak mau. Itu kalau mau hidup. Kecuali kalau tidak mau hidup ya sudah. Suka-suka. Tetapi juga tidak boleh begitu. Lingkungan kita terpengaruh dengan situasi dan kondisi,”tegas Pangdam V/Brawijaya.
Kalau soal masalah karyawan PT DMA disini lanjutnya, karyawannya banyak tempat cuci tangannya sedikit akhirnya antrian cuci tangannya cukup panjang. Hal itu harus dimakluminya, karena disini karyawan lebih banyak ketimbang peralatan cuci tangan yang disediakan.
“Juga soal jarak antara karyawan satu dengan lainnya masih terlalu dekat. Sehingga perlu dipertimbangakan kedepannya. Itu bisa dicontoh pabrik rokok di Tulungagung, jarak antara karyawan satu dengan lainnya sudah pas. Tetapi kalau disini belum pas jaga jaraknya. Mohon dipikirkan kedepannya,”pinta Pangdam V/Brawijaya.
Syukur lanjut Pangdam V, kalau para karyawan DMA disini selain memakai masker dilengkapi dengan memakai mika agar lebih terjamin kesehatannya. Sebab, mika tidak begita mahal, mohon diupayakan. Tetapi menggunakan masker lalu diminta memakai mika lebih risih. Tetapi semua itu demi kesehatan tidak mengapalah.
Lebih dari itu kata Pangdam V, Alhamdulillah, para karayawan DMA disini informasinya sudah di rapid test dan hasilnya non rekatif dan itu juga belum tentu tidak akan kena virus covid-19. “Tetapi hasil rekatif belum bisa menjadi jaminan. Karena itu, mari hendaknya taati dan patuhi protokol kesehatan,”kata Pangdam V menghimbau.
Sementara itu, Kapolda Jatim, Irjen Pol. Dr. Mohammad Fadil Imran, M.Si menyatakan, kalau karyawan disini (PT.DMA.red) 800 orang pekerja, ya diambil 50 prosennya saja. Sehingga ngatur jaraknya lebih mudah. Apakah ini, jumlah karyawan sudah benar jumlahnya saya juga tidak tahu. Kalau dikatakan jumlah karyawan 800 itu kebanyakan. Jika jumlah itu benar, diatur sajalah bagaimana baiknya.
Karena itu, solusinya yang masuk 50 prosen saja. Tetap jaga jarak, pakai masker juga dilengkapi pakai mika. Tetap jaga jarak. Juga pihak pabrik harus sering buat laporan hasil rapit tes para karyawannya. Ini juga sangat menentukan, karyawan kena virus covid-19 atau tidaknya.
“Kami bersama Pangdam V/Brawijaya itu keliling dalam untuk mengamankan kondisi dan situasi di Jatim. Sehingga dibentuklan, kampung tangguh, industri tangguh juga kedisiplinan masyarakat rumah, di tempat kerjanya dan dijalan atau dimana saja harus disiplin dalam segala hal agar hidup bisa sehat,”tegas Kapolda Jatim menjelaskan.
Salah satu cara membuat agar karyawan mematuhi atau mentaati protokoler kesehatan kata Kapolda Jatim, di pasangilah sepanduk himbauan seperti protokol kesehatan covid-19, agar karyawan atau masyarakat sekitar sini bisa dan mau mentaati dan mematuhinya. Dengan cara itulah diharapkan bisa dan dapat menekan tertularnya virus covid-19.
Kesempatan itu, Kapolda Jatim, menyarankan kepada Bupati Madiun, agar membuat tim study kelayakan, apakah perusahaan ini layak atau tidak mengoperasionalkan kembali perusahaannya.
Tentang kunjungann kerja Kapolda Jatim dan Pangdam V/Brawijaya ke Madiun, untuk memberikan masukan kepada pabrik rokok di Kabupaten Madiun ini, agar tidak tertular virus covid-19. Jika ada yang kena covid-19 hendaknya tidak menular ke warga di Kabupaten/Kota Madiun yang lainnya.
“Jadi kami ke Madiun, memberikan masukan ke pabrik rakok di Madiun, untuk melaksanakan new normal juga tetap melaksanakan protokol kesehatan covid-19, agar pabrik rokok disini tidak terjadi klaster virus covid-19,”katanya berharap.
Soal hasil peninjauan ke pabrik rokok di Madiun ini, sudah bagus dan sudah memenuhi standar. Tetapi akan lebih bagus lagi apabila jarak antar karyawan agat tidak terjadi berdesak desakan. Karena itu didepan karyawan di berikan sekat atau pembatas mika. Meski para karyawan sudah memakai masker
Selain itu lanjutnya, soal pemasangan tempat cuci tangan untuk lebih diperbanya agar tidak terjadi penumpukan atau berdesak-desakan karena ngantri untuk cuci tangan. Hal itu, bisa dimakluminya, karena antara karyawan pabrik dengan tempat cuci tangan belum memadainya.
“Dan semoga untuk ditepati soal penambahan tempat cuci tangan bagi karayawan tersebut,”tegas Pangdam V/Brawijaya mengakhiri wawancara dengan awak media di PT DMA di Desa Tiron Kecamatan/Kabupaten Madiun, Selasa petang (16/6).
Selasa petang (16/6) pukul.17.45 WIB, Pangdam v/Brawijawa dan Kapolda Jatim didampingi Bupati Madiun dan Dandim 0803 Madiun dan Kapolres Madiun berserta rombongan melanjutkan kunjungannya ke Kampung Tangguh di Desa Joho Kecamatan Dagamngan Kabupaten Madiun.(dar)

Tags: