Pansus Covid 19 Sampaikan 27 Rekomendasi Ke Pemkot Probolinggo

Pansus Covid 19 sampaikan rekomendasi ke Pemkot Probolinggo.n [wiwit agus pribadi/bhirawa]

Poli RSUD Dibuka, Terapkan Protokol Kesehatan Demi Kenyamanan Masyarakat
Kota Probolinggo, Bhirawa
Sabtu (13/6) malam, DPRD Kota Probolinggo mengadakan rapat paripurna dengan acara Penyampaian Laporan Hasil Kerja Panitia Khusus (Pansus) Pembahas Penanganan Dampak Covid 19 dan Penandatanganan Keputusan DPRD, tentang laporan hasil kerja pansus, dari Ruang Sidang Utama DPRD Kota Probolinggo.

Ketua DPRD Abdul Mujib, Minggu (14/6) mengatakan, agenda kali ini membahas penanganan dampak Virus Corona yang sampai hari ini masih membutuhkan penanganan yang serius, untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona terhadap penyelenggaraan dan stabilitas pemerintahan di daerah.

‘’Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah refocusing kegiatan dan relokasi anggaran serta membentuk pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19,’’ katanya.

Ia menambahkan, dampak penyebaran Covid 19 itu dinilai menyentuh banyak aspek dan terciptanya suatu ketertiban di masyarakat. Maka penggunaan anggaran ini diharapkan harus benar – benar tepat sasaran. Sedikitnya ada 27 rekomendasi yang disampaikan Ketua Pansus Muchlas Kurniawan dalam laporannya siang tadi.

Dari rekomendasi itu diharapkan mendapat perbaikan demi percepatan penanganan wabah Covid 19 di Kota Probolinggo. ‘’Harapan kami, rekomendasi ini dapat dipakai sebagai dasar dan acuan bagi Pemkot dalam menentukan kebijakan guna menyelesaikan wabah corona di kota tercinta,’’ terangnya.

Agenda ditutup dengan penandatanganan keputusan DPRD tentang laporan hasil kerja Pansus terhadap penanganan dampak Virus Corona, oleh Ketua DPRD Kota Probolinggo Abdul Mujib yang dilanjutkan dengan penyerahan kepada Pemkot, yang dalam hal ini diterima Wakil Wali (Wawali) Kota Probolinggo, Mochammad Soufis Subri.

Menuju new normal, RSUD dr Mohamad Saleh Kota Probolinggo telah membuka pelayanan rawat jalan poli. Dengan penerapan protokol kesehatan yang tepat, masyarakat yang akan berobat diharapkan tidak takut terinfeksi Covid 19 ketika sedang berobat.

Hal ini disampaikan dalam diskusi bareng jurnalis yang dihadiri Wali Kota Hadi Zainal Abidin dan Wawali Mochammad Soufis Subri. Acara yang menerapkan protokol kesehatan itu digagas RSUD dr Mohamad Saleh, diikuti pihak manajemen dan tenaga kesehatan.

Dalam pertemuan itu, Plt Direktur RSUD dr Mohamad Saleh, dr Abraar menjelaskan, antara dokter perawat dan wartawan sama-sama bertanggung jawab dalam memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pandemi Covid 19. Tentu saja dengan peran yang dimiliki masing-masing.

‘’Bersama-sama memberikan edukasi yang mulai mengarah ke new normal. Bagaimana menyikapi dan apa yang harus disiapkan. Karena kapan berakhirnya Covid 19 ini semua tidak tahu,’’ ujar dr Abraar.

Pihak RS telah menyiapkan skema menghadapi Covid 19 supaya masyarakat tidak takut pada RS. Semua poli dibuka seperti semula, ada yang Senin sampai Jumat atau Senin sampai Kamis. Meski sudah dibuka, kebijakan tersebut akan terus di-evaluasi oleh pihak manajemen.

Setiap pasien yang akan memeriksakan diri ke poli harus menjalani serangkaian protokol kesehatan. Yaitu menjalani pemeriksaan suhu badan menggunakan thermo gun, cuci tangan dengan air dan sabun di tempat yang disediakan, wajib menggunakan masker hingga antrean yang menerapkan physical distancing.

Poli sudah dibuka dengan disiapkan skrining. Setiap harinya akan kami evaluasi. Terkait penunggu pasien akan tetap kami batasi, karena new normal ini bukan lagi kembali seperti zaman dulu. Tapi ada protokol kesehatan yang harus diterapkan, yang punya misi membawa RSUD menjadi RS Unggulan bagi masyarakat Kota Probolinggo ini.

Wali Kota Habib Hadi mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasi kepada Tim Nakes Covid 19. ‘’Alhamdulillah sempat zero, tapi ada lagi, tidak apa-apa, terus semangat ya. Karena anda semua menjadi tumpuan penanganan pasien,’’ katanya bangga.

Kepada masyarakat, wali kota berharap memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada RS dalam menangani pasien baik itu pasien sakit biasa atau pun Covid 19. Katanya, pasien diminta jujur kepada nakes agar mendapat penanganan yang layak dan sesuai.

Wawali Subri juga memberikan semangat agar RSUD terus berupaya maksimal memberikan pelayanan sambil menunggu RS baru berdiri. “Pesan saya, diatur jam kerja Nakesnya dalam bertugas menangani Covid 19. Jika tak benar – benar diatur dengan baik, kesehatan dan imunitas Nakes menurun justru bisa membahayakan,’’ tambah Subri. [wap]

Tags: