Panwaslu Diduga ‘Legalkan’ Money Politics

07-money politik DUITNganjuk, Bhirawa
Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Nganjuk memilih jalan aman dengan tidak menindak pelanggaran money politics selama masa kampanye. Terbukti aksi bagi-bagi duit saat kampanye pasangan Capres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang digelar di Lapangan Bulakrejo Kelurahan Warujayeng Kecamatan Tanjunganom, Rabu (25/6)  ditanggapi dingin.
Kampanye pasangan Capres nomor 1 itu mendatangkan penyanyi dangdut ibukota, Yus Yunus. Usai bernyanyi, Yus Yunus memberikan uang kepada peserta kampanye yang naik ke panggung yang belakangan diketahui bernama Sri. Bukan itu saja, Yus Yunus juga merelakan baju yang dikenakannya dilepas dan diberikan kepada Sri.
Setelah menerima uang Rp 100 ribu dalam bentuk pecahan Rp 50 ribuan, uang tersebut oleh Sri dilemparkan kepada peserta kampanye di bawah panggung seraya berteriak dan mengajak untuk memilih pasangan Capres nomor 1 yakni Prabowo-Hatta. Kontan peserta kampanye yang berada di bawah panggung berebut uang. “Saya beri uang tapi jangan lupa tanggal 9 Juli pilih presiden nomor 1, Prabowo,” teriak Sri dari atas panggung.
Padahal, saat kampanye berlangsung Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) dan sejumlah Petugas Pengawas Lapangan (PPL) berada di lokasi kampanye dan menyaksikan aksi bagi-bagi duti tersebut. Namun patugas penyelenggara Pemilu hanya diam.
Sayangnya, Ketua Panwaslu Kabupaten Nganjuk Rahmad Yuli SH, memilih tidak berkomentar saat berusaha dikonfirmasi. Ada kesan, Panwaslu Kabupaten Nganjuk ketakutan untuk menindak pelanggaran Pemilu. Hal ini juga terjadi ketika Pileg lalu dan kini berlanjut ke Pemilu Presiden. Bahkan konfirmasi melalui SMS yang dilakukan Bhirawa juga tidak dibalas oleh Ketua Panwaslu Kabupaten Nganjuk.
Sementara itu Letkol (Purn) Wiyono, Ketua Dewan Penasehat Koalisi Merah Putih Nganjuk, memberikan klarifikasi bahwa bagi-bagi uang diatas panggung kampanye Capres Prabowo-Hatta bukan merupakan money politics. “Perlu saya klarifikasi, pemberian uang oleh Yus Yunus tadi jangan diartikan sebagai money politics, karena Yus Yunus memberikan uang itu kepada fansnya,” elak Wiyono.
Dalam kampanye pasangan Capres Prabowo-Hatta, hanya dihadiri oleh juru kampanye lokal. Salah satunya Basori SAg mantan anggota dewan dari PKNU yang kini melomcat ke Partai Gerindra. Dalam orasi politiknya, Basori mengajak masyarakat memilih presiden yang tegas, memiliki jiwa kepemimpinan, yang tidak suka blusukan, karena blusukan itu tugasnya bupati dan gubernur, bukan tugas seorang presiden. [ris]

Keterangan Foto : Kampanye pasangan Capres Prabowo-Hatta diwarnai aksi bagi-bagi duit kepada peserta kampanye
[ristika/bhirawa]

Tags: