Pasca 6 Tahanan Positif Covid-19 di Jombang, Ada 17 Tahanan Reaktif Rapid Test

Direktur RSUD Jombang yang juga Koordinator Bidang Penanganan, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Jombang, dr Pudji Umbaran. (arif yulianto/bhirawa).

Jombang, Bhirawa
Setelah sebanyak 6 orang tahanan di Jombang dikabarkan positif Covid-19, saat ini, 17 tahanan Polres Jombang, reaktif rapid test. Pada Senin (03/08), 6 tahanan di Jombang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 dari hasil swab test.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang yang juga Koordinator Bidang Penanganan, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Jombang, dr Pudji Umbaran mengungkapkan, pada rapat Gugus Tugas pada Sabtu (01/08) yang lalu, Kapolres Jombang diwakili oleh Kabag Ops Polres Jombang menyampaikan bahwa ada kurang lebih 17 tahanan Polres Jombang yang reaktif rapid test.

“Tapi Polres punya tempat tersendiri khusus untuk mereka yang reaktif. Jadi tidak dicampur dengan tahanan yang lain,” ujar Pudji Umbaran, Rabu sore (05/08).

Meski begitu, Pudji Umbaran tidak mengetahui secara persis jumlah awal tahanan yang di rapid test yang akhirnya ada 17 tahanan yang reaktif, karena hal tersebut hanya di sampaikan dalam rapat saja.

Sama halnya ketika ditanya lebih lanjut siapakah pihak yang melakukan rapid test kepada para tahanan ini, apakah dari internal kepolisian ataukah dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Jombang, Pudji Umbaran juga kurang mengetahuinya.

Saat disinggung lebih lanjut setelah 17 tahanan Polres Jombang reaktif rapid test, apakah pihak kepolisian melakukan koordinasi dengan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Jombang atau tidak, Pudji Umbaran menjawab, dalam rapat disampaikan bahwa, tempat tahanan yang reaktif rapid test ini sudah dipisahkan dengan tahanan lainnya.

“Kalau memang sangat diperlukan, maka dilakukan pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction). Namun dalam revisi ke 5, itu disebutkan, bagi mereka yang reaktif tanpa gejala, tidak harus swab, diwajibkan isolasi mandiri selama 2 minggu. Tapi sepanjang isolasi ada keluhan ya wajib swab,” terang dia.

Namun hingga saat ini, lanjut Pudji Umbaran, belum ada permintaan swab test dari pihak kepolisian kepada Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Jombang untuk para tahanan yang reaktif rapid test ini.

Seperti diberitakan sebelumnya, Senin (03/08), 6 orang tahanan di Jombang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. 4 orang tahanan terlebih dahulu telah dinyatakan positif Covid-19. Pada perkembangannya, 2 orang tahanan lagi juga dinyatakan positif Covid-19.

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Jombang, Yulius Sigit Kristanto kepada sejumlah wartawan, Senin siang (03/08) mengatakan, setelah ada sejumlah tahanan yang terkonfirmasi positif Covid-19, tahanan tersebut kemudian di bawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang untuk dikarantina dan dilakukan pengobatan.

“Kemudian dari hasil itu, kita cek lagi yang dua, ternyata juga positif. Kita bawa lagi ke rumah sakit,” ujar Yulis Sigit Kristanto.

Disinggung lebih lanjut karena mereka ini berstatus tahanan, apakah ketika di rumah sakit dijamin akan aman, Yulius Sigit Kristanto menjawab, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Ketua Pengadilan Negeri (PN) Jombang, yang memang ada tahanan yang statusnya sudah menjadi kewenangan pengadilan, Ketua PN Jombang menyampaikan kepadanya bahwa, kepada tahanan itu dilakukan pembantaran.

“Jadi dia statusnya dari tahanan dikeluarkan, dibantarkan karena sakit, di sana juga sudah kita lakukan upaya dengan kondisi yang ada untuk dibuat kondisinya aman,” jelas dia.

Dikatakannya, saat itu, untuk tahanan yang lain negatif Covid-19, kecuali 6 tahanan tersebut ada yang reaktif dan pada perkembangannya ternyata hasilnya juga positif Covid-19.

“Sudah kita lakukan upaya terbaik,” singkat dia.

Ketika ditanya lebih lanjut, berdasarkan informasi yang ia peroleh, para tahanan yang terkonfirmasi positif Covid-19 ini terpapar dari mana, dia menjawab, hingga saat ini pihaknya belum bisa memastikannya.

“Pinsipnya begini, tidak perlu kita mempersoalkan kena di mana, yang penting bagaimana kita menangani tahanan ini supaya bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang terbaik,” terang dia saat itu.(rif)

Tags: