Pasien BPJS Keluhkan Biaya Obat

Keluarga pasien tunjukkan kwitansi penebusan obat di RSUD Sampang

Keluarga pasien tunjukkan kwitansi penebusan obat di RSUD Sampang

Sampang, Bhirawa
Tingginya biaya penebusan obat bagi pasien miskin di RSUD Sampang menuai protes dari keluarga pasien. Hal ini terungkap ketika pasien miskin yang sudah memakai kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial  (BPJS) dan Jamkesmas melaporkan mahalnya biaya penebusan obat di RSUD Sampang pada Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Sampang.
Menurut M. Iqbal Fathoni ketua DKR Sampang saat mempertanyakan biaya penebusan obat yang mencapai jutaan rupiah bagi pasien miskin Senin (17/3). Awalnya pasien miskin yang memakai kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) atas nama Sumiati (57) warga Desa Gunung Eleh
Kecamatan Kedundung beberapa hari lalu di vonis operasi tulang dengan biaya yang dimintai 160 juta, namun karena tidak memiliki biaya, pasien menolaknya, kemudian pihak rumah sakit melakukan operasi dengan biaya 5 juta rupiah tanpa ada kwitansi.
Masih dikatakan M. Iqbal, Selain itu, pasien kantu BPJS tersebut seusai dioperasi disuruh menebus obat diluar RSUD Sampang dengan biaya Rp.900.000, tetapi anehnya obat ditebus itu masuk daftar obat Formularium Nasional (Fornal) yang sudah semestinya sudah ditanggung negara tanpa harus dibebankan pada pasien miskin, hal yang sama juga terjadi pada pasien atas nama Sigu alias syaiful (30)  warga Desa Palenggian Kecamatan Kedundung Sampang yang memakai kartu jamkesmas harus menebus obat juga yang sudah masuk Fornal yang ditanggung Negara dengan biaya hingga mencapai Rp3. 907.000.
“Kedatangan kami ke RSUD Sampang ini untuk mendesak RSUD mengembalikan biaya penebusan obat kedua pasien tersebut, jika pihak RSUD tidak mengembalikan hak pasien miskin maka kami dari DKR Sampang sebagai perwakilan keluarga pasien akan menempuh jalur hokum,” tegas M. Iqbal yangjuga warga Desa Gunung Eleh Kecamatan Kedundung Sampang.
Sementara Dr. Bakte yang menemui perwakilan pasien miskin di RSUD Sampang kemaren, ia menolak memberikan penjelasan pada sejumlah media yang mendatangi RSUD Sampang, dengan alasan yang berhak menjawab itu adalah Humas RSUD dan Dirut RSUD Sampang, namun keduanya saat ini tidak ada di RSUD Sampang. jelasnya. [lis]

Rate this article!
Tags: