PDAM Tirta Baluran Situbondo Gelar Sosialisasi Penyesuaian Tarif 2019

Direktur PDAM Tirta Baluran Situbondo, Jamal Fajri ST (tengah) didampingi Kabag Keuangan dan Administrasi Darnawi, Kabag PL, serta pengawas dalam sosialisasi penyesuaian tarif PDAM tahun 2019. [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
PDAM Tirta Baluran Situbondo, belum pernah melakukan penyesuaian tarif dalam lima tahun terakhir ini, tepatnya baru tahun 2012 silam. Maka BUMD milik Pemkab Situbondo baru menyesuaikan tarif mulai tahun 2019 mendatang.
Dari pemaparan tim penyesuaian tarif PDAM Tirta Baluran Situbondo, Sabtu (24/11) kemarin, ada tiga varian tairif yang diusulkan yakni Rp1.750 per meter, Rp2 ribu per meter dan Rp2.150 per meter air. Rencana penyesuaian tarif ini sudah mendapatkan lampu hijau dari Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto dan kalangan wakil rakyat.
Menurut Direktur PDAM Tirta Baluran Situbondo, Jamal Fajri ST, dari sosialisasi penyesuaian tarif akan diambil keputusan akhir dari tiga varian besaran yang diusulkan lembaganya. Sosialisasi untuk mendapatkan masukan dari perwakilan pelanggan, kalangan YLKI Situbondo, sejumlah LSM dan berbagai media elektronik/media cetak/media online.
”Kegiatan sosialisasi ini untuk menampung masukan yang membangun bagi PDAM,” aku Jamal Fajri kemarin.
Masih, kata Jamal, dari berbagai masukan yang disampaikan berbagai kalangan LSM dan media yang bertugas di Situbondo, pihaknya memberikan apresiasi positif sebagai bahan untuk finalisasi penentuan tarif air PDAM tahun 2019. Yang pasti, sebagai Direktur PDAM Situbondo dirinya harus bersikap seimbang artinya tetap berada di tengah tengah antara perwakilan pelanggan air dan PDAM Situbondo.
”Saya tak boleh berat sebelah. Artinya harus berada di tengah dalam kebijakan penyesuian tarif ini. Itu yang selalu saya lakukan selama menjadi pimpinan PDAM Tirta Baluran Situbondo,” ungkap Jamal Fajri.
Jamal kembali menegaskan, dari berbagai masukan yang diterima dari pelanggan, LSM dan kalangan media, sudah dicatat semua garis besarnya. Diantaranya, PDAM Situbondo setuju untuk membuat air kemasan sendiri dengan pilihan nama Air TB (Tirta Baluran), Air Rengganis atau air Aisyah.
”Rencana ini sangat serius, karena jauh hari sudah melakukan berbagai studi banding keberbagai PDAM yang ada di tanah air. Misalnya, kami belajar ke PDAM Malang. Dengan ilmu itu kami nanti akan menyimpulkan dengan baik dan ternyata Bupati setuju dengan nama Air TB,” urai pria yang mengawali karir dari staf biasa PDAM Situbondo itu.
Jamal juga menuturkan, penyesuaian tarif ini harus dilakukan karena dari Perpamsi yang ada di wilayah Tapal Kuda, baru PDAM Situbondo yang belum melakukan penyesuian tarf air. Jamal misalnya menyebut, PDAM Bondowoso dan PDAM Probolinggo sudah memakai tarif Rp2 ribu per meternya. Sedangkan PDAM Jembet dan Banyuwangi sudah memakai tarif air Rp1.900 dan Rp1.875 per meternya. [awi]

Tags: