PDIP Jatim Minta Kader Berhenti Bertanya Soal Rekomendasi

Surabaya, Bhirawa
PDI Perjuangan Jawa Timur memerintahkan para kader di daerah untuk bergerak di Pilkada Turunnya rekomendasi kepada para calon harus ditindaklanjuti dengan memanaskan mesin Partai.

“Kami ingin semua kader berhenti bertanya soal rekomendasi, “Kenapa kok tidak saya? Kenapa harus dia? Hentikan semua itu. Sudah seharusnya kita bergerak mengamankan Partai,” kata Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, Kusnadi di hadapan perserta penyerahan rekomendasi tahap ketiga, Selasa (11/8) kemarin.

Kusnadi mengingatkan bahwa DPP PDI Perjuangan memiliki target tinggi pemenangan pilkada Jatim. “PDI Perjuangan Jatim diperintahkan Ketua Umum (Megawati Soekarnoputri). Dari 19 daerah, 13 harus menang,” kata Kusnadi.

“Saya tanya, siapa yang mau kalah? Semuanya mau menang kan? Kalau ada calon yang ingin maju namun tidak untuk menang, mending tidak usah nyalon sekalian,” katanya.

Di hadapan peserta pertemuan pada ajang penerimaan rekomendasi oleh PDI Perjuangan, Kusnadi menegaskan bahwa proses rekrutmen berjalan secara transparan. Tak ada dorongan secara khusus oleh pihaknya kepada para penerima rekomendasi, khususnya untuk para calon dari luar Partai.

“Sekarang saya tanya kepada Bu Kartika, apakah saya pernah bertemu dengan Ibu? Dengan Bu Ipuk (Calon Bupati Banyuwangi), apakah saya pernah dengan Ibu? Mas Giri (Calon Bupati Ponorogo), apakah kita pernah bertemu sebelumnya?,” kata Kusnadi.

Sontak masing-masing nama yang disebut menjawab kompak bahwa mereka tidak pernah bertemu. “Meskipun kenal akrab, kami tidak bertemu untuk minta maju. Semua proses dilakukan secara transparan,” katanya.

Berbeda halnya kalau ada Ketua DPC PDI Perjuangan di daerah yang bersedia maju. “Beda halnya dengan Ketua DPC. Saya tawari untuk maju sebagai bentuk apresiasi kepada kader internal,” katanya.

“Baru setelah kami tawari, kemudian tidak bersedia maka rekomendasi akan diberikan kepada calon lain. Namun, itu menjadi ranah DPP,” kata Kusnadi.

Ketua DPRD Jatim ini menjelaskan bahwa ada sejumlah tugas yang dilakukan oleh pasangan calon dan kader setelah turunnya rekomendasi tersebut. Pertama, membentuk tim pemenangan reguler yang berisikan para kader partai.

Kedua, membentuk tim kampanye. Tim kampanye tak boleh dikomandoi oleh Ketua DPC PDI Perjuangan namun oleh Wakil Ketua Pemenangan Pemilu.

Ketiga, membentuk tim emergency yang bertugas mengelola isu terkini. “Semua tim harus berjalan simultan dan tak bisa sendiri-sendiri,” katanya.

Untuk diketahui, lima pasangan calon dari lima lima kabupaten di Jawa Timur mendapatkan rekomendasi dari PDI Perjuangan dalam penyerahan rekomendasi gelombang ketiga, Senin (11/8/2020).

Di antaranya, calon di Pilkada Gresik, Fandi Akhmad Yani dan Aminatun Habibah. Kemudian, Pilkada Banyuwangi, yang diberikan kepada pasangan Ipuk Fiestiandani dan Sugirah.

Untuk pilkada Tuban, rekomendasi diberikan kepada Setiajit dan RM Armaya Mangkunegara. Pilkada Lamongan akan mengusung Kartika Hidayati dan Sa’im, serta Pilkada Ponorogo yang akan mengusung Sugiri Sancoko dan Lisdyarita. [geh]

Tags: