Pedagang Asongan Ngluruk Balaikota

Madiun, Bhirawa
Puluhan pedagang asongan Stasiun Besar Madiun, mendatangi balaikota untuk bertemu dengan Wali Kota Madiun, Bambang Irianto, SH, MM, Senin (10/3). Sayangnya mereka gagal bertemu dengan wali kota karena sedang ada tugas diluar kota.
Aksi tersebut sudah kali ke dua, setelah beberapa hari yang lalu, mereka juga melakukan aksi yang sama. Mereka mengadakan aksi longmarch dari Stasiun Besar Madiun menuju bailkota, berharap agar Wali Kota Madiun memberikan solusi terkait kebijakan larangan berjualan di dalam stasiun yang diberlakukan PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Namun keinginan para pengasong untuk dapat bertemu dengan wali kota, belum dapat dipenuhi. Pasalnya, ada keperluan dinas di luar kota. Kedatangan mereka kemudian ditemui oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Madiun, Midi Hartono. SH. M.Hum
Menurut Koordintor paguyuban pedagang asongan Stasiun Besar Madiun, Hadi Suloso, pihaknya bersikukuh untuk bertemu dengan wali kota, dengan harapan orang nomor satu di Kota Madiun itu bisa menjadi mediator agar pihak PT KAI memperbolehkan pengasong berjualan di dalam stasiun.
“Kami tidak bisa bertemu dengan pak Wali. Katanya ada agenda di luar Kota. Ya saya nanti akan mencoba untuk ketemu dengan beliau. Sebenarnya keinginan saya dan teman-teman cuma satu, Ingin berjualan seperti kemarin-kemarin,” kata Hadi Suloso, kepada wartawan.
Menanggapi kedatangan para pengasong ke Balaikota, Kepala Bakesbangpol Kota Madiun, Midi Hartono. mengatakan, saat ini pihaknya belum dapat memberikan jawaban atau solusi karena masih menunggu kebijakan Walikota. Midi menyarankan, agar pengasong untuk meminta solusi ke menteri BUMN, Dahlan Iskan. Alasannya, karena  Pemkot tidak dapat mencampuri kebijakan PT KAI Daop VII Madiun terkait aturan larangan berjualan dalam stasiun.
“Rumah tangga Pemkot dan PT KAI Daop VII Madiun berbeda, meski keberadaan kantor
Daop VII dan stasiun berada di wilayah Kota Madiun. Tapi nanti tetap kita laporankan pada pak Walikota. Nanti responnya seperti apa kita lihat dan tunggu dulu,” kata Midi Hartono, kepada wartawan.
Setelah sekitar 30 menit melakukan dialog, puluhan pedagang asongan yang sebagian
mengajak serta anak istrinya, kemudian membubarkan diri dari halaman Bailkota Madiun.
Rencananya, aksi tersebut akan terus dilakukan hingga PT KAI Daop VII Madiun mengijinkan para pedagang asongan berjualan di dalam stasiun. [dar]

Rate this article!