Pedagang Pasar Larangan Sidoarjo Mengeluh ke Sandiaga Uno

Sandiaga Uno berdialog dengan pendukungnya beserta pedagang Pasar Larangan. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Kehadiran Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor 02, Sandiaga Uno saat menyapa para pedagang Pasar Larangan, Kec Candi Sidoarjo, banyak disambati. Kedatangan Sandi ini menjadi ajang mengeluh para pedagang. Mereka mengeluh barang-barang dagangan harganya naik terus dan hasil penjualannya sedikit.
Keluhan ini terungkap saat Sandiaga Uno menyapa, berselfie dan berdialog dengan pedagang. Ia juga sempat memborong sayuran dengan nilai total sebesar Rp100.000 di salah satu kios penjualan sayuran dan Sembako. Usai membayar, Sandi berdialog dengan para pedagang mengenai harga kebutuhan yang naik drastis hingga memicu daya beli masyarakat menurun.
Diantaranya produsen kerupuk mengeluhkan harga tepung terigu, telur dan bahan kerupuk lainnya. Akibatnya saat produksi krupuk lima ton hanya mendapatkan uang laba Rp400.000 lantaran tak berani menaikkan harga kerupuknya.
”Kami mempunyai program dan strategi untuk menurunkan harga Sembako dan menstabilkan harga kebutuhan pasar. Karena itu pasar tradisional akan menjadi program prioritas kami. Karena pedagang tradisional tak pernah berhenti. Mereka 24 jam non stop melayani pembeli,” kata Sandi Selasa (1/1) lalu.
Sandi juga berjanji bakal mendorong pasar tradisional menjadi program prioritas pemerintahan baru 2019. Baginya, pasar rakyat harus bangkit. ”Jangan di pasar tradisional itu pembeli makin sedikit dan makin terjepit. Ayo menghidupkan dan mencari penghidupan di pasar. Kami menjamin 2019 tak akan ada lagi kebakaran pasar,” janjinya.
Sementara itu, Kabid Pasar Disperindag Pemkab Sidoarjo, Nawari yang ada di acara itu mengakui ada sejumlah kenaikan harga di pasar. Diantaranya daging ayam, telor, cabe serta bawang merah dan bawang putih. ”Memang ada kenaikan. Tetapi rata-rata kenaikannya masih belum signifikan, hanya sekitar Rp 1.000 per kilogram,” jelas Nawari. [ach]

Tags: