Pelajar SMP 1 Perak Kabupaten Jombang Peroleh Penyuluhan DBD

Siswa SMPN 1 Perak, Jombang tengah mengamati ada atau tidaknya jentik nyamuk usai dibekali pengetahuan tentang DBD, Senin (19/11). [Arif Yulianto/ Bhirawa]

Jombang, Bhirawa
Memasuki musim penghujan di Bulan November 2018 ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang melalui Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Perak, Jombang memberikan penyuluhan terhadap ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD) kepada siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Perak, Senin (19/11).
Selain memberikan pemahaman akan bahaya DBD, petugas kesehatan juga memberikan cara mencegah tumbuhnya nyamuk Aedes Aegypi. Pantauan di lapangan, petugas dari Puskesmas Perak, Kabupaten Jombang terlihat mengajak para siswa SMPN 1 Perak untuk melakukan pengecekan bak penampungan air di kamar mandi sekolah.
Dewanti Ramadhani Putri, pelajar kelas VIII SMPN 1 Perak, berkesempatan mengecek adanya jentik nyamuk dan melakukan pencegahan melalui 3 M (Menguras, Menutup dan Mengubur).
“Kalau ada genengan air itu ditutup supaya nyamuknya itu tidak berkembang, itu dapat mencegah demam berdarah,” ujar Putri.
Penyuluhan yang diberikan oleh petugas kesehatan dari Puskesmas Perak ini merupakan langkah awal yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang untuk mencegah wabah DBD pada awal musim penghujan.
“Terbanyak yang terjangkit DBD adalah siswa. Makanya, hari ini kita awali melakukan sosialisasi ke SMPN 1 Perak. Kami menekankan pada pencegahan, karena pada saat ini sudah memasuki musim penghujan” ungkap Kepala Puskesmas Perak, Jombang, Oisatin.
Saat disinggung terkait kasus DBD yang ada di Kecamatan Perak, Oisatin menyebutkan, sudah ada tiga warga yang terkena DBD dan ketiganya sudah tertangani dan dinyatakan sembuh.
“Bulan ini ada tiga penderita , dua balita dan satu orang pelajar. Di Desa Jantiganggong satu, Desa Pagerwojo satu, dan Desa Cangkring Ngrandu satu. Semuanya kita rawat, dan alhamdulillah sembuh,” terangnya.
Pencegahan yang dilakukan oleh pihak Puskesmas Perak ini, lanjut Oisatin, diharapkan agar dapat menekan angka bebas jentik hingga 90 persen.(rif)

Tags: