Pembangunan Fasilitas Layanan Publik-Fasum Harus Ramah Disabilitas

Sekdakot Mojokerto, Harlistyati (tengah) bersama Kadinsos Sri Mudjiwati (kiri) dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional, Senin (3/12). [ kariyadi/bhirawa]

Kota Mojokerto, Bhirawa
Pemkot Mojokerto berkomitmen untuk membuat program dan kebijakan yang berpihak kepada kelompok disabilitas. Diantara dengan konsep pembagunan fasilitas publik dan layanan fasilitas umum yang ramah terhadap kelompok minoritas ini.
”Kebijakan dan program kita, memberikan atensi kepada kelompok disabilitas dalam pembangunan Fasum dan layanan publik. Diantaranya dengan mewajibkan setiap intansi untuk menyediakan fasilitas pelayanan bagi mereka,” ujar Sekdakot Mojokerto, Harlistyati ditemui usai resepsi peringatan Hari Disabilitas Internaaional yang digelar Dinsos Kota Mojokerto, Senin (3/11).
Menurut Harlistyati, Pemkot Mojokerto melalui Dinas sosial akan terus berupaya memfasilitasi semua kepentingan penyandang disabilitas guna ikut membangun Kota Mojokerto.
”Tujuannya untuk terwujudnya partisipasi semua pihak dan kesetaraan yang ada khususnya di wilayah Kota Mojokerto. Saya yakin, penyandang disabilitas mampu memberikan kontribusi dalam pembangunan dan bersaing dengan masyarakat lainnya,” tambah Harlistyati.
Sementara itu, Kadinsos Kota Mojokerto, Sri Mudjiwati menuturkan, jika peringatan yang digelar bertujuan untuk mengembangkan wawasan masyarakat akan persoalan-persoalan yang terjadi berkaitan dengan kehidupan para penyandang cacat untuk bersaing di era digital sekarang ini.
”Penyandang disabilitas baik sebagai penerima manfaat maupun agen perubahan, dapat mempercepat proses menuju pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan serta mempromosikan masyarakat yang tangguh untuk semua,” ujar Sri Mudjiwati.
Sri Mujiwati menambahkan, 300 orang penyandang disabilitas di Kota Mojokerto harus terus diberi perhatian dan pelatihan-pelatihan khusus guna menyiapkan potensi diri bersaing dan turut membangun perekonomian masyarakat.
”Persamaan perlakuan tanpa ada pengecualaian dalam hal pendidikan, pelatihan, juga pelayanan yang sama dengan masyarakat lainnya,” tegas Sri Mudjiwati.
Ketua DPRD Kota Mojokerto, Febriyana Meyldawati berharap, kedepan kelompok disabikotas jangan hanya menjadi obyek semata dalam pembangunan kota Mojokerto.kelompok ini idealnya harus ikut dikibatkan menjadi dubyek dalam penentu arah pembangunan.
”Melalui kita di dewan mereka bisa menentukan apa yang mereka butuhkan dalam konsep pebanguanan Kota ini. Sehingga mereka bisa merasakan dan ikut memanfaatkan hasil pembangunan yang kita buat,” lontar Meylda yang juga hadir dalam acara itu.
Dinsos Kota Mojokerto menggelar Resepsi Hari Disabilitas Internasional, di Aula Hotel Raden Wijaya, Kota Mojokerto. Acara ini dihadiri Forkopimda Kota Mojokerto, Ketua DPRD Kota Mojokerto, PPDI (Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia) Kota Mojokerto dan penyandang disabilitas se-Kota Mojokerto.
Rangkaian acara dalam peringatan Hari Disabilitas dilaksanakan mulai dari kegiatan seremonial, kampanye sosial terkait disabilitas hingga pameran produk dari para penyandang disabilitas, antara lain baju kebaya, pernak pernik acsesoris gelang, kalung, gantungan kunci dan lain-lain. Juga ragam kesenian yang dipertunjukkan dalam acara tersebut. [kar]

Tags: