Pembangunan FR Sidoarjo Dimulai dari Puri Surya Jaya

Sidoarjo. Bhirawa
Pembangunan Frontage Road  (FR) di timur Jl A Yani, Sidoarjo, mulai disiapkan dari depan  Perumahan Puri Surya Jaya dan PT Seger Waras, Gedangan sepanjang 500 meter. Kedua lahan  sudah dihibahkan ke Pemkab Sidoarjo untuk pembangunan yang dilakukan dalam waktu dekat. Pengerjaan jalan oleh PU Bina Marga ini bila tuntas akan mengurai kemacetan di seputaran Jl Seruni, Gedangan.
Menurut Kepala Dinas PU Bina Marga, Ir Sigit Setyawan, pengerjaan jalan di depan Puri Surya Jaya dan PT Seger Waras (perusahaan jamu) ke arah selatan ini merupakan lahan hibah  perusahaan yang akan membantu percepatan pembangunan. Pemkab hanya membangun jalan selebar 6 meter saja karena di sebelah timurnya masih milik warga. ”Memang kami fungsikan dulu jalan yang dihibahkan oleh perusahaan dan kami memang belum menyentuh pembebasan lahan milik warga,” tutur Sigit Setyawan, Kamis (22/5).
Mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Sidoarjo itu mengakui jalan yang ada itu jauh dari harapannya. Sesuai jalan yang dibangun untuk FR lebarnya 10 meter dengan trotoar masing-masing 1 meter. ”Kami masih konsentrasi kepada perusahaan yang ingin menghibahkan lahan di depan perusahaannya. tapi terganjal dana,” jelasnya.
PU Bina Marga juga akan mengerjakan jalan di depan PT Surya Pacifik Jaya, Buduran dan PT Maspion 3, Gedangan. pemanfaatan lahan yang di depan kedua perusahaan itu akan mendorong kelanjutan proyek berikutnya di tahun kemudian. ”Semua lahan hibah dari perusahaan akan di optimalkan lebih dulu. Anggaran untuk membangun jalan yang ada Rp3 miliar. Dana itu  dioptimalkan agar FR cepat terwujud,” jelasnya.
Terkait lahan milik TNI AL yang sudah dihibahkan, Pemkab Sidoarjo tinggal menunggu kapan lahan itu bisa digarap. Jika tahun ini hibah lahan sudah beres, Pemkab langsung mengajukan anggaran lewat Perubahan Anggaran Keuangan (PAK). ”Berapa besar nilai yang dibutuhkan dalam pembangunan jalan akan dimasukkan,” tandas Sigit Setyawan.
Kapan dilakukan pembebasan lahan milik warga yang ada di sisi timur rel Kereta Api ? ”itu yang masih belum kami bahas. Lambat laun bisa direalisasi. Tentunya nilai uang yang harus disediakan cukup banyak karena disitu banyak permukiman warga,” ungkapnya.
Ketua Komisi C DPRD Sidoarjo, H Nur Ahmad Syaifudin mengungkapkan, kebutuhan FR sebenarnya sangat mendesak. Namun dalam pembangunan FR cukup banyak memakan biaya dan itu merupakan suatu tantangan. Karena Sidoarjo yang berbatasan langsung dengan Surabaya mau tak mau harus berbenah untuk membuat jalur baru yang difungsikan untuk jalur perekonomian.
”Kemacetan yang ada cukup menghambat laju kendaraan. Tidak itu saja kepadatan arus lalu lintas sangat membahayakan pengguna jalan terhadap kecelakaan,” ungkapnya.
FR yang ada ini, fungsinya bisa memecah arus lalu lintas dari arah Surabaya menuju Sidoarjo atau Malang. Nantinya masyarakat tak hanya melewati jalan protokol untuk menuju arah selatan. Misalnya, pengguna jalan dari arah Surabaya bisa masuk lewat Waru hingga Gedangan bisa masuk kea rah Jalan Lingkar Timur dan tembus Candi. Lebih mudah lagi, perusahaan yang ada di sisi timur rel KA bisa langsung masuk ke perusahaan dan keluar perusaan tanpa menyeberang Jl A Yani. [hds]

Tags: