Pemkab Bojonegoro Siapkan 1.000 Tangki Air Bersih Atasi Kekeringan

Bojonegoro, Bhirawa
Pemkab Bojonegoro melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), menyiapkan 1.000 tangki air bersih, untuk warga di Kabupaten Bojonegoro yang mengalami krisis air bersih saat musim kemarau. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya menanggulangi bencana kekeringan di musim kemarau tahun ini.
Kepala Pelaksanaan (Kalak) BPBD Kabupaten Bojonegoro, Nadif Ulfia menjelaskan, memasuki musim kemarau di Bojonegoro dimulai awal September ini, beberapa wilayah diprediksi terdampak kekeringan sehingga masyarakat kesulitan air bersih.
“Sejak 7 September BPBD telah mendistribusikan air bersih untuk tiga desa di tiga kecamatan yakni Desa Butoh, Kecamatan Ngasem, Desa Ngorogunung, Kecamatan Bubulan dan Desa Sumberharjo, Kecamatan Sumberejo,” terangnya, Selasa (8/9).
Masing-masing mendapatkan kiriman 5.000 liter air bersih kecuali Desa Sumberharjo, Kecamatan Sumberejo yang wilayah terdampak kekeringan mencapai 7 Rukun Tetangga (RT) dikirim 10.000 liter air bersih.
Hingga saat ini, BPBD Bojonegoro telah menerima permintaan droping air bersih dari lima desa di empat kecamatan berbeda. Wilayah tersebut, yaitu Desa Butoh Kecamatan Ngasem, Desa Ngorogunung Kecamatan Bubulan, Desa Sumberharjo Kecamatan Sumberrejo, Desa Mulyorejo Kecamatan Tambakrejo dan Desa Ngasem, Kecamatan Ngasem.
“Ada lima desa yang mengajukan droping kepada BPBD Bojonegoro, karena air di wilayah tersebut menipis,” kata Ulfia.
Ia mengatakan, berdasarkan data BPBD, pada 2019 lalu terdapat terdapat 19 Kecamatan dan 74 desa yang berpotensi mengalami krisis air bersih. Sementara ini, pihaknya masih berpegang pada data tersebut.
“Sementara, untuk 2020 ini, kami sudah siapkan 1.000 tangki (air bersih) dengan kapasitas 1 tangkinya sebanyak 5.000 liter. Prediksi puncak kekeringan mungkin September-Desember,” ungkap dia.
Selain itu juga ada 36 tandon dengan sistem pinjam pakai yang telah di distribusikan di wilayah desa yang terdampak kekeringan. “Karena sudah masuk musim kemarau, diharapkan desa yang terdampak kekeringan segera membuat laporan, agar BPBD bisa mempersiapkan semuanya,” pungkasnya. [bas]

Tags: