Pemkab Jombang Lakukan Stikerisasi Rumah Penerima Bansos

Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab melakukan penempelan stiker Bansos di rumah di Kecamatan Mojowarno, Jombang, Sabtu pagi (09/11).

Jombang, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten Jombang mulai melakukan penempelan stiker (stikerisasi) di rumah-rumah warga penerima Program Bantuan Sosial (Bansos) di Desa Wringin Pitu dan Desa Catak Gayam, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Sabtu pagi (09/11). Pantauan di lapangan, Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab bersama Wakil Bupati Jombang, Sumrambah serta Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait program ini melakukan penempelan stiker secara simbolis di dua rumah warga di Desa Wringin Pitu, dan dua rumah warga di Desa Catak Gayam, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang.
Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab mengatakan, penempelan stiker dimaksudkan agar masyarakat mengetahui jika rumah yang ditempeli stiker merupakan rumah yang mendapatkan Program Bansos.
“Ini adalah untuk verifikasi sekaligus validasi agar masyarakat mengetahui dan data-datanya jelas,” ujar Bupati Jombang di lokasi penempelan stiker di Desa Catak Gayam, Mojowarno, Jombang.
Selain itu, Bupati melanjutkan, penempelan stiker Bansos tersebut juga dimaksudkan jika ada rumah warga sudah tidak sesuai dengan kriteria penerima Bansos namun masih mendapatkan bantuan, maka yang bersangkutan akan malu sehingga bantuan bisa diberikan kepada yang lebih berhak (dialihkan).

Bupati Mundjidah Wahab saat berdialog dengan warga yang rumahnya ditempeli stiker Bansos, Sabtu pagi (09/11).
[Arif Yulianto/ Bhirawa Jombang].

“Jadi ini termasuk kita memberikan kepada masyarakat agar tidak ada kecemburuan yang mana yang mestinya tidak berhak mendapatkan bantuan, dengan adanya stiker, maka diserahkan kembali agar diberikan kepada yang berhak,” lanjut Bupati.
Disinggung terkait apakah stiker yang ditempel tersebut rawan terjadi kerusakan ataupun sengaja dirusak, Bupati menjawab, hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan karena ada banyak pendamping Program Bansos di lapangan yang dibantu oleh perangkat desa untum memantau keberadaan program tersebut termasuk diantaranya terkait keberdaan stiker.
“Data juga masih tetap ada. Jadi kalau memang nanti itu rusak, ya nanti akan diganti,” tandasnya.
Saat ini dari informasi yang disampaikan Bupati Jombang, dari total sekitar 86 ribu penerima Program Bansos di Kabupaten Jombang pada tahun 2019 ini, empat diantaranya mengaku telah mengundurkan diri sebagai penerima program. Oleh karenanya kata dia, dengan adanya penempelan stiker penerima Bansos tersebut diharapkan ada rasa malu bagi warga yang sudah tidak berhak mendapatkan bantuan, sehingga bantuan bisa dialihkan kepada warga lain yang lebih berhak mendapatkan Program Bansos dari pemerintah.
Sementara itu, Buchori (48), warga Catak Gayam Kecamatan Mojowarno yang rumahnya ditempeli stiker Bansos mengaku dirinya merupakan penerima bantuan PKH (Program Keluarga Harapan) yang sudah berjalan selama beberapa tahun terakhir.
Oleh Buchori, PKH yang dia terima sejauh ini dia manfaatkan untuk membiaya ketiga anaknya yang sekolah ditingkat SMA. Kelak, Bukhori yang sehari-harinya bekerja sebagai tukang kayu mengaku rela jika PKH yang dia terima dialihkan kepada warga lain yang membutuhkan jika sudah tak ada lagi membiayai anaknya untuk Sekolah.
“Saya tidak malu ditempeli stiker karena memang saya penerima dan masih belum mampu. Hasil nukang saya untuk biaya sekolah, kalau kebutuhan makan kami pakai PKH ini. Nanti kalau anak saya sudah lulus semua saya ikhlas ini dialihkan kepada yang lebih membutuhkan, biar semua rata,” pungkas Buchori.(rif)

Tags: