Pemkab Tawarkan Kereta Gantung Dufan Sidoarjo

keretagantung2ia6dp1Sidoarjo, Bhirawa
Pemkab Sidoarjo menyiapkan lahan seluas 2 hektar di utara Terminal Purabaya, yang khusus transit bagi parkir mobil pengunjung Dufan (Dunia Fantasi) Sidoarjo di eks Soda, Kec Waru. Dari terminal, pengunjung nanti diangkut dengan kereta gantung yang jaraknya 1 km menuju Dufan.
Dufan Sidoarjo meskipun berada tepat di jalan raya (Sidoarjo-Surabaya) namun posisinya di timur rel kereta api. Tidak mungkin mengandalkan parkir di dalam Dufan walaupun diatur dengan rekayasa lalu lintas. Pemkab Sidoarjo akan menawarkan konsep masuknya dari terminal Purabaya, berikutnya pengunjung dilayani dengan kereta gantung menuju lokasi Dufan.
”Pengunjung akan disuguhi pemandangan indah dari atas kereta gantung sebelum memasuki area Dufan,” kata Bupati Saiful Ilah, (3/7) usai paripurna DPRD Sidoarjo.
Lahan seluas 2 hektar yang berada di utara persis terminal akan dioptimalkan untuk menjadi tempat transit pengunjung yang memasuki Dufan, yang selanjutnya diangkut dengan kereta gantung. Pembangunan Dufan di kawasan Kec Waru tampaknya tak bisa dimulai tahun ini, meskipun sudah mengantongi izin. Pasalnya, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah meminta agar investor menyediakan kereta gantung untuk pengunjung menuju ke lokasi.
. ”Saya memang meminta investornya menyediakan kereta gantung bagi pengunjung yang akan ke Dufan,” ujarnya.
Dengan dibangunnya kereta gantung itu, lanjut Saiful Ilah, pengunjung tak langsung ke lokasi namun semua kendaraan pengunjung akan diparkir di luar lokasi Dufan. Kebetulan, Pemkab Sidoarjo mempunyai lahan sekitar 2 hektar di dekat Terminal Purabaya yang bisa digunakan tempat parkir.
Itu dilakukan agar keberadaan Dufan tak menambah kemacetan di kawasan Waru dan sekitarnya. Semua kendaraan pengunjung Dufan akan diparkir di lahan yang sudah disediakan. ”Pungunjung kan bisa langsung dari Terminal Purabaya dan naik kereta gantung ke lokasi Dufan,” jelas Saiful Ilah.
Saiful Ilah menambahkan, jika tempat parkir pengunjung Dufan tak dilokalisir di tempat yang cukup jauh dikhawatirkan akan menambah kemacetan. Apalagi, selama ini Jalan Raya Waru menjadi langganan macet, terutama pada pagi dan sore hari.
Ditanya, apakah permintaan kereta gantung itu akan dipenuhi investor Dufan? Saiful Ilah mengaku hingga kini belum ada jawaban. Namun, dia menjelaskan lagi, permintaan kereta gantung itu untuk memecah kemacetan.
Pemkab Sidoarjo tak hanya meminta dibangungkan kereta gantung, namun juga menyediakam lahan 2 hektar untuk tempat parkir. ”Saya kira investor bisa memahami dan memenuhi tuntutan kita, kan semua itu untuk kepentingan bersama,” tandas Saiful Ilah.
Sekedar diketahui, pembangunan Dufan yang berada di bekas pabrik soda ini berlokasi di Desa Waru dan Desa Kureksari, Kec Waru, ditarget bisa dimulai tahun ini. Sesuai rencana, tempat wisata permainan itu akan menempati lahan seluas 10 hektar.
Lahan seluas 7 hektar milik eks pabrik soda dan sisanya 3 hektar milik warga setempat. Salah satu yang perlu dilengkapi adalah rekayasa jalan. Selama ini rekayasa jalan menjadi salah satu pembahasan yang perlu dikaji.
Nantinya, Dishub juga akan membahas masalah itu dengan investor agar masalah kemacetan bisa diatasi.Mengingat kawasan Waru merupakan jalur padat, perlu ada rekayasa jalan. Sehingga keberadaan Dufan tak menambah macet jalan protokol Sidoarjo-Surabaya. ”Sebelum membangun Dufan perlu adanya konsep rekayasa jalan seperti apa,” ujarnya.
Selain Dufan, di Sidoarjo juga akan dibangun Seaword yang rencananya menempati pesisir pantai di kawasan Kec Sedati. Namun, dua tempat wisata keluarga itu hingga kini belum juga dimulai pembangunannya karena masih terbentur belum selesainya izin. [hds]

Tags: