Pemkot Batu Kerja Sama dengan ITS Kembangkan Eduwisata Herbal

Penandatanganan kesepakatan kerja sama Pemkot Batu dengan ITS terkait Pengembangan Eduwisata Herbal yang digelar di Rupatama Balaikota Among Tani Kota Batu, Selasa (8/9) kemarin. [anas bahtiar]

Kota Batu, Bhirawa
Pemkot Batu menggandeng Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk memberdayakan masyarakat dalam pemanfaatan tanaman herbal. Hal ini direalisasikan dengan penandatanganan kerja sama Wali Kota Batu, Dra Hj Dewanti Rumpoko dengan Kasubdit Kerja Sama ITS, Dr Ir Arman Hakim Nasution, bertempat di Ruang Rapat Utama Balaikota Among Tani, Kota Batu, Selasa (8/9) kemarin.
Menurut Wali Kota Dewanti, Kota Batu sangat beruntung sebab ITS memilih Kota Batu untuk dijadikan pilot project pengabdian masyarakat bertema pemanfaatan herbal ini. ”Ini suatu hal yang sangat menguntungkan bagi Kota Batu bisa mempunyai masa depan dengan penambahan destinasi kegiatan bukan di sektor pariwisata,” ujar Dewanti dalam sambutannya.
Dewanti berharap, dalam proyek ini setiap tahunnya akan selalu ada program untuk menambah kawasan pengembangan herbal. Sehingga antara ITS dan Pemkot Batu bisa saling mendukung untuk membesarkan tanaman herbal yang merupakan kekayaan alam Indonesia.
“Mudah – mudahan kegiatan yang akan mengembangkan eduwisata herbal nanti dari hulu sampai hilir, bisa membuka mata kita semua untuk melestarikan tanaman herbal ini,” harap Walikota.
Turut hadir dalam penandatanganan kerja sama, Kepala Dinas Pertanian Sugeng Pramono, Kepala Dinas Pariwisata Arief As Sidiq, Kepala Bapelitbangda Susetya Herawan, dan Kabag Ekbang Tavip.
Sebelumnya, antara Pemkot Batu dengan ITS telah melakukan langkah awal dalam kerja sama pemanfaatan tanaman herbal. Mereka melakukan penanaman tanaman herbal jenis porang di Area Model Konservasi Edukasi (AMKE) Desa Oro – oro Ombo, Kota Batu beberapa waktu lalu.
Pemkot ingin menggerakkan pertanian masyarakat dengan menanam porang sebagai Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK). Karena porang diproyeksikan menjadi alternatif penyediaan bahan pangan di masa mendatang. Dengan kehadiran tanaman porang ini diproyeksikan akan ada tujuan wisata berbeda di Kota Batu.
“Agar Kota Batu memiliki tujuan wisata berbeda dari wisata buatan. Kami mencoba memanfaatkan potensi hutan di Kota Batu, diantaranya tanaman porang ini,” ujar Dewanti.
Nantinya tidak hanya menjadi tempat wisata, orang yang datang ke AMKE ini nanti juga bisa mendapatkan edukasi tentang tanaman pangan alternatif. Dan sebagai lembaga akademik, ITS melakukan pendampingan yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian petani porang. Pendampingan ini merupakan program pengabdian masyarakat dari ITS. [nas]

Tags: