Pemkot Pasuruan Sudah Menyiapkan Lahan Sekolah Tanggap Bencana

Plt Wali Kota Pasuruan, Raharto Teno Prasetyo ST menggunakan pakaian Iron Man, menghibur para siswa saat hari pertama sekolah pasca ambruknya atap empat kelas SDN Gentong, Pasuruan, Senin (11/11).

Terapi Pemulihan Mental Cosplay Superhero di SDN Gentong
Pasuruan, Bhirawa
Ratusan siswa SDN Gentong, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan akhirnya kembali beraktivitas pada, Senin (11/11). Seluruh siswa yang berjumlah 386 orang mendapatkan trauma healing dari Pemkot Pasuruan sebelum kegiatan berlajar mengajar berlangsung.
Seluruh kegiatan SDN Gentong dipindahkan ke Madrasah Diniyah (Madin) Al-Islamiyah Al-Ghofuriyah yang berada di Jl KH Sepuh di Kota Pasuruan.
Metode trauma healing yang digunakan adalah play therapy. Dengan metode ini diharapkan anak-anak bisa mengatasi traumanya melalui media permainan. Pemkot Pasuruan juga menerapkan metode Tapas Acupressure Technique (TAT), yaitu metode terapi yang dilakukan dengan cara menyentuh secara ringan beberapa titik akupuntur.
Tak hanya itu, siswa SDN Gentong ini juga diajak bernyanyi bersama. Mereka dihibur dengan harapan bisa melupakan insiden ambruknya empat atap kelas beberapa waktu lalu.
“Kegiatan trauma healing seperti ini sementara kami lakukan. Biarlah siswa bergembira dahulu. Tujuannya untuk mengembalikan semangat pada mental siswa,” ujar Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pasuruan, Siti Zuniati.
Kegiatan trauma healing akan dilakukan dalam sepekan ini. Termasuk pula, memantau perkembangan siswa. ”Kami tak terburu – buru melaksanakan kegiatan belajar mengajar seperti biasa. Selain melakukan pendampingan selama seminggu. Kondisi perkembangan siswa juga kami pantau,” kata Siti Zuniati.
Dalam seminggu ini, lanjut Zuniati, pihaknya akan juga memilah mana siswa yang mentalnya sudah pulih betul dan siswa yang masih mengalami trauma. ”Apabila siswa dinyatakan sudah pulih dari trauma, maka akan dimasukkan ke dalam kelas untuk melaksanakan proses belajar mengajar,” tambah Siti Zuniati.
Pantauan Bhirawa di lokasi, keceriaan kembali mewarnai siswa SDN Gentong. Para siswa mulai kelas I sampai kelas VI dikumpulkan di halaman sekolahan madin Al-Islamiyah Al-Ghofuriyah. Mereka dihibur dengan costum player (cosplay) ala superhero mulai dari Iron Man, Superman, Spiderman, Batman, Bumblee Bee Transformer, Robin Hood dan Princess Frozen serta Thor.
“Saya senang dan terhibur saat ini. Apalagi tadi ada superhero, supermen dan batman,” ujar Zahra Salsabila siswa kelas II b yang masih terlihat memar di pipinya.
Hal sama juga diucapkan Zidan Izul Haq. Ia mengalami luka di kepala mengaku ingin kembali ke kelas untuk mengikuti pelajaran sekolah. ”Saya sudah tidak takut lagi. Ingin belajar di kelas sekolah seperti dulu lagi,” kata Zidan, dengan kepala masih diperban.
Sedangkan Lailatul Asifah Fitri, siswa kelas VI B meminta agar segera pelajaran sekolah diberikan mengingat ujian tengah semester (UTS) akan diselenggarakan Desember mendatang. ”Saya minta agar pelajaran sekolah segera dilaksanakan. Mengingat UTS sudah di depan mata. Saat libur kemarin saya mengikuti tambahan les. Supaya nilai UTS bisa bagus,” jelas Lailatul Asifah Fitri.
Plt Wali Kota Pasuruan, Raharto Teno Prasetyo ST bersama semua Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Pasuruan berdandan ala superhero. Teno panggilan akrabnya Plt Wali Kota Pasuruan berdandan sebagai Iron Man, didampingi dengan Sekretariat Daerah (Sekda) Kota Pasuruan Bahrul Ulum yang berdandan sebagai Batman.
Teno memimpin pasukan superhero Pemkot Pasuruan. Ia langsung menyalami anak-anak yang sedang mengikuti terapi pemulihan mental itu. Selanjutnya, ia mengajak semua siswa untuk berjoget dan bernyanyi bersama. Sedangkan kepala OPD lainnya, mengikuti Teno di belakangnya, sekaligus membagikan sebungkus makanan ringan yang sudah disiapkan. Anak-anak tampak bahagia serta tertawa bersama. Mereka seolah lupa akan peristiwa nahas yang sudah terjadi beberapa waktu lalu yang menimpa sekolahnya.
Plt Wali Kota Pasuruan, Raharto Teno Prasetyo menyatakan, semua keluarga besar Pemkot Pasuruan sedang berusaha memberikan treatment yang berbeda untuk siswa korban jatuhnya empat atap kelas SDN Gentong.
Menurutnya, dengan berdandan ala superhero diharapkan memberikan hiburan ke anak-anak SDN yang masih shock atas insiden kemarin. ”Disini kami berusaha memberikan hiburan agar bisa meredakan dan menghilangkan trauma kepada adik-adik ini. Minimal, untuk mengurangi ketakutan dan trauma pasca kejadian kemarin,” papar Raharto.
Ia menyatakan kini, semua pihak memang fokus trauma healing. ”Kami ingin siswa bisa ceria serta bahagia dan melupakan kejadian kemarin. Kami akan lakukan secara intensif. Selanjutnya akan ada hiburan-hiburan kecil seperti ini,” tandas Raharto.
Disisi lainnya, Pemkot Pasuruan menyiapkan lahan untuk pembangunan sekolah tanggap bencana usai ambruk atap kelas SDN Gentong, Kota Pasuruan yang mengakibatkan dua orang meninggal dunia. ”Satu atau dua minggu ini pembangunan sekolah tanggap bencana segera dibangun. Jaraknya dari sekolah saat ini hanya 150 meter,” jelas Raharto.
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan kementerian terkait. Hal itu supaya pembangunannya segera dilakukan. Pemkot Pasuruan yang menyiapkan lahan dan pembangunannya menggunakan dana APBN. ”Sudah ada lahan dua hektare yang kami siapkan untuk pembangunan sekolah tanggap bencana,” urai Raharto. [hil]

Tags: