Pemkot Probolinggo Tanam Pohon di HCPSN Tahun 2018

Achmad Sudiyanto saat melakukan penanaman pohon.

Kota Probolinggo, Bhirawa
Global warming (pemanasan global) menjadi masalah yang menjadi perhatian dunia. Semua kalangan diharapkan menjaga lingkungan untuk mengurangi efek dari pemanasan global. Hal tersebut juga dilakukan oleh Pemerintah Kota Probolinggo melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Jum’at 23/11 DLH melakukan penanaman pohon yang diawali dengan apel dalam memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) tahun 2018, di Hutan Kota Sukoharjo, Kota Probolinggo.
Apel ini diikuti oleh pegawai DLH dan oranisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Penanaman pohon yang difokuskan pada area hutan kota Sukoharjo tersebut dengan menanam pohon sukun, trembesi dan mahoni.
Achmad Sudiyanto, yang mewakili Wali Kota Probolinggo, Jum’at 23/11 mengatakan bahwa penanaman pohon menjadi modal utama dalam melestarikan lingkungan dan bisa menjadi budaya bangsa. “Penanaman pohon ini untuk melindungi dan menjaga kelestarian lingkungan hidup di sekitar kita,” katanya.
Sudi menambahkan, dengan memperbanyak pohon dan menjaga ekosistem fauna yang ada dapat mengurangi efek yang dihasilkan dari pemanasan global. “Marilah kita menjaga dan memelihara pohon-pohon yang kita tanam agar tumbuh subur. Agar anak cucu kita dapat menikmati hasilnya, dan tentunya terhindar dari bencana,” ajaknya kepada para peserta apel.
Retno Wandansari, sekretaris DLH mengatakan bahwa penanaman pohon kali ini selain untuk memperingati HCPSN juga untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan sekitar. “Juga untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam melindungi lingkungan dengan melakukan penanaman pohon bersama, dan mendukung perlindungan terhadap hutan kota,” katanya.
Dalam kegiatan kali ini juga diberikan penghargaan kepada para pegawai yang berdedikasi yakni petugas penyiraman, petugas penghijauan, petugas pembibitan, petugas pertamanan dan petugas RTH. HCPSN sejatinya diperingati pada tanggal 2 November, dan untuk tahun 2018 kali ini mengambil tema “Mari lestarikan Puspa dan satwa Indonesia, jelasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, hutan Kota di Kota Probolinggo, yang awalnya dikelola Dinas Pertanian dan Tanaman pangan, kini beralih ditangani Dinas Lingkungan Hidup. Pelimpahannya berlangsung di akhir 2017 akhir. Karenanya, DLH belum maksimal mengelola sejumlah hutan kota yang ada di wilayahnya, bahkan belum hafal luasannya.
Pihaknya masih menginventarisir hutan kota yang kini menjadi kewenangannya. Termasuk luasan, jenis dan jumlah tanamannya. Mengingat, bidang yang dipimpinnya, mulai menangani hutan kota terhitung sejak 2018. Seperti yang dilakukan di hutan kota yang berlokasi di Jalan Semeru, Kelurahan Kademangan, Kecamatan kademangan.
Pihaknya telah selesai melakukan pembersihan terhadap sampah yang memenuhi sebagian lahan hutannya. Sampah yang awalnya berserakan, kini sidah dikumpulkan dengan alat berat dan sebagian lahan hutan yang ditempati sampah, kini sudah bersih. “Selain menginventarisir, kami juga melakukan pembenahan. Ya agar hutannya kelihatan rapi dan terawat. Jadi, selain hijau, nyaman dipandang,” ujarnya.
Pihaknya masih fokus pada penataan hutan kota, selain mengurusi hutan kota, pihaknya juga mengurusi Ruang Terbuka Lahan Hijau (RTLH) dan taman kota. Saat ini pemkot memiliki sejumah hutan kota dan RTLH serta taman yang hampir mengelilingi wilayahnya. Untuk hutan Kota di antaranya, di jalan semeru, jalan Abdurrahman Wahid (Gusdur) belakan eratex dan di Kelurahan Sumbertaman, Kecamatan Wonoasih serta di Jalan Mastrip, Kelurahan Kedopok, Kecamatan Kedopok. Untuk RTLH, di jalan Semeru, Kelurahan Triwung Kidul, Kecamatan kademangan, RTLH Asabri di Jalan AA Maramis, Kelurahan Kanigaran, Kecamatan kanigaran, ungkapnya.
Hingga saat ini terdapat 18 hutan kota, dengan luasan 142.915 m2 di antaranya di Ketapang, Curahgrinting, Kademangan. Sedangkan untuk tamanisasi terdapat ribuan taman sehingga kota Probolinggo dosebut kota seribu taman dengan luas 21.681,92 m2, antara di sepanjang jalan Raya Soekarno Hatta, jalan Pabglima Sudirman, jalan Basuki Rahmat dan banyak lagi dengan masing-masing 568 kapling, tambahnya. (Wap)

Tags: