Pemprov Segera Bentuk BUMD Operator Pelabuhan Sendiri

Pemprov Jatim, Bhirawa
Usulan pembentukan BUMD operator pelabuhan ternyata telah menjadi perhatian Pemprov jatim cukup lama. Saat ini Pemprov sedang memproses pembentukan BUMD pelabuhan ini dengan melakukan merger antara PT. Jatim Marga Utama(JMU) dan PT.Jatim Investmen Management (JIM) yang mempunyai anak perusahaan kepelabuhananan.
Salah satu anak perusahaan JIM yang telah dibekukan Gubernur adalah PT Jatim Energy Services/Delta Anugerah Bhakti Nusantara (PT JES/DABN).  Dengan merger antara JMU dan JIM diharapkan bisa menghidupkan JES/DABN yang selama ini merupakan operator Pelabuhan Gresik.
Menurut Kepala Biro Adminsitrasi Perekonomian, M Ardi , badan usaha JES/DABN  telah memiliki BUP (Badan Usaha Pelabuhan) dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). ” Jadi kalau dibilang Pemprov belum punya usaha bidang pelabuhan ya salah, karena kita punya DABN. Memang perusahaan ini belum berbentuk BUMD karena jadi anak perusahaan PT JIM,” kata  Kepala Biro Administrasi Perekonomian Setdaprov Jatim, M Ardi Prasetyawan, dikonfirmasi, Kamis (20/3).
Lebih lanjut Ardi menerangkan , Pemprov Jatim saat ini sedang menggodok pembentukan BUMD baru penggabungan dari PT JIM dan PT Jatim Marga Utama (JMU). Dua BUMD ini akan dilebur menjadi satu BUMD yang hingga kini masih belum diberinama karena masih dalam proses pembentukan.
“Dalam rangka menyehatkan BUMD yang kita miliki, yaitu PT JMU dan PT JIM, sekarang kita sedang menggodok meleburkan BUMD tersebut dalam BUMD baru yang nantinya arahnya ada di bidang pelabuhan, logistik dan lain-lain,” kata Ardi.
Dengan terbentuknya BUMD baru itu, nanti PT JES/DABN akan ditarik menjadi anak perusahaan dari BUMD yang baru disejajarkan dengan PT JIM dan PT JMU. “Nanti akan ada RUPS dan mengangkat PT JES/DABN yang sebelumnya jadi cucu perusahaan dinaikkan jadi anak perusahaan,” jelasnya.
Dikatakan, Pemprov Jatim sangat setuju jika memiliki BUMD baru yang membidangi pelabuhan. “Prinsipnya kita sejalan dengan yang diminta Dewan. Saat ini PWU juga mempunyai pelabuhan yaitu PT Lamongan Integrated Shorebase,” kata Ardi.
Saat ini di Jatim ada sekitar 15 pelabuhan pengumpan regional dan beberapa pelabuhan pengumpul.   Salah satu pelabuhan pengumpul, adalah pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo di mana Pemprov telah menghabiskan anggaran sedikitnya Rp20 miliar setiap tahunnya.
Sementara pelabuhan-pelabuhan tersebut saat ini dikelola oleh Pelindo III yang mengontrak dari Pemprov jatim.  DPRD Jatim telah mendorong agar ke depan Pemprov bertindak sebagai operator sehingga akan berdampak kepada potensi pendapatan dari sektor pelabuhan. [iib]

Tags: