Pemuda Tani Tegal Pasir Kabupaten Bondowoso Panen Padi dari Hasil Ubinan

Saat dilakukannya panen perdana padi hasil ubian di Desa Tegal Pasir Kecamatan Jambesari Darus sholah. (Ihsan Kholil/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa
Kelompok Pemuda Tani Desa Tegal Pasir, Kecamatan Jambesari Darus Sholah, Kabupaten Bondowoso melakukan panen padi perdana dari hasil ubinan. Dengan luasan lahan sekitar 1,3 hektare, yang diprediksi bisa menghasilkan gabah antara 10 sampai 15 ton.

Jenis padi hasil ubian ini dengan nama lain yakni varietas kabir 07 yang memiliki keunggulan tersendiri. Seperti misalnya, mulai dari produktivitasnya yang lebih tinggi dari pada jenis varietas lainnya. Juga dalam satu malai bisa menghasilkan 300-500 butir padi.

Hal ini yang disampaikan, Penggiat Pertanian sekaligus Koordinator Kelompok Pemuda Tani Desa Tegal Pasir, Surahmad saat melakukan panen padi ubinan, Kamis (3/9). Tampak hadir dalam kegiatan itu, perwakilan dari Dinas Pertanian (Disperta) Bondowoso, Camat Jambesari Darus Sholah dan Kepala Desa Tegal Pasir.

“Jika dibandingkan dengan padi biasa masih lebih bagus varietas kabir 07 ini. Karena padi biasa per malai maksimal hanya bisa menghasilkan 150 butir padi saja. Sedangkan varietas kabir ini bisa sampai 300-500 butir,” kata Surahmad saat dikonfirmasi.

Dijelaskannya, mulanya Desa Tegal Pasir, Kecamatan Jambesari Darus sholah ini untuk lakukan tanam padi hanya bisa dilakukan sekali saja ketika musim penghujan. Namun saat ini, semenjak dibantu teknologi pompa air sederhana dengan menggunakan sumber daya dari listrik sudah tidak mengenal musim tanam lagi.

“Sekarang sudah tidak mengenal musim lagi. Karena kebutuhan air sudah terpenuhi. Jadi pompa air yang kita dimodifikasi bisa mengangkat debit air yang cukup untuk pengairan,” terangnya.

Surahmad menerangkan, bahwa dalam uji coba hasil panen varietas kabir 07 yang dihasilkan sangat melimpah. Saat ini pihaknya sudah mempersiapkan lima varietas baru dan galur yang sudah siap tanam.

“Kami akan memilih dan memilah varietas apa yang paling adaptif nantinya dan paling toleran di lahan kami,” terangnya.

Akan hal tersebut pihaknya berharap, agar pemerintah daerah bisa membantu para Pemuda Tani Desa Tegalpasir dalam pengembangan di sektor pertanian. Karena menurutnya, sampai saat ini masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki. Dan juga selama ini modal yang dikeluarkan murni dari kelompok.

“Kami harapkan di sektor pertanian ini yang tidak bisa kami kafer secara mandiri semoga bisa disediakan oleh Dinas. Baik pendampingan, peningkatan SDM dan alat pertanian. Mungkin sebagian dari kegiatan ini bisa ditopang dari Dana Desa (DD). Sehingga ada sinergi antara petani, pemerintah desa dan Dinas Pertanian,” urainya.

Ditempat yang sama, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Bondowoso, Winarto, mengaku sangat mengapresiasi kreativitas Kelompok Pemuda Tani Desa Tegal Pasir dalam memanfaatkan sumberdaya lahan untuk meningkatkan pendapatan petani.

“Melihat hasil panennya dari sisi performa itu sudah bagus dan diatas rata-rata produksi. Kita sangat mengapresiasi ini,” katanya.

Menerut Winarto, dalam jangka panjang akan ada upaya untuk mendaftarkan, sertifikasi dan memberi label dari sisi pengembangan varietas.

“Kedepan tentu Dinas Pertanian tidak bisa bergerak sendiri. Perlu bersinergi antara petani, desa yang punya pembinaan SDM Pertanian. SDM unggul itu adalah SDM yang ditengah kesulitan selalu mencari peluang. Ini bagian dari dorongan kami untuk terus berkreasi,” pungkasnya. [san]

Tags: