Peneliti: Islam Jawa Variabel Penting Kekuatan Politik

Jakarta,  Bhirawa
Masyarakat Islam etnis Jawa secara geografis menjadi variabel penting bagi setiap kekuatan politik, kata peneliti politik Center for Strategic and International Studies (CSIS), Philips J. Vermonte.
“Jawa dan Islam itu faktor geopolitik yang sangat penting. Dalam aksi politik, etnis Jawa juga menjadi sangat penting,” katanya setelah diskusi buku “Mengislamkan Jawa” karangan M. C. Ricklefs, di Jakarta, Senin malam.
Ia mengatakan ada kecenderungan partai-partai politik berbasis Islam menjelang Pemilihan Umum 2014 tidak mampu menyerap aspirasi politik yang konservatif dari para pemilihnya.
“Dari sisi elektoral, ada diskoneksi antara aspirasi orang yang semakin konservatif dengan ketidakmampuan partai-partai Islam untuk menyerap aspirasi politik para pemilih yang konservatif itu,” katanya.
Padahal, lanjut Philips, partai politik dapat menjadi wadah bagi aspirasi politik yang konservatif untuk menjadi aspirasi yang bersifat moderat.
“Pada ujungnya, jika para pemilih yang konservatif itu tersalurkan dalam partai politik, mereka harus menegosiasikan kepentingan-kepentingan mereka dan otomatis mereka akan lebih moderat,” katanya.
Ia mengatakan ketidamampuan partai-partai politik Islam untuk menyerap aspirasi politik konservatif disebabkan ketidakmampuan partai-partai politik Islam untuk melahirkan ideologi yang dapat dipahami orang banyak.
“Bisa juga karena rekrutmen yang buruk sebagaimana juga terjadi di partai-partai politik non-Islam, serta ketidakmampuan partai-partai Islam untuk melakukan diferensiasi dengan partai lain,” kata Philips. [@.hbo]