Penerima Banpres UMKM Ditambah Jadi 12 Juta Orang

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki didampingi Bupati Mundjidah Wahab dan beberapa pejabat lainnya saat berada di Gapoktan Sugihwaras, Ngoro, Jombang yang telah berdiri Koperasi ‘Perjuangan Usaha Tani’, Rabu (30/09). [arif yulianto]

Jombang, Bhirawa
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Mikro (UKM), Teten Masduki mengatakan, jumlah penerima Bantuan Presiden (Banpres) untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) akan ditambah menjadi 12 juta orang penerima. Sekadar diketahui, Pemerintah Pusat telah menyiapkan program pemulihan akibat pandemi Covid-19 untuk sektor UMKM, salah satunya dengan Banpres UMKM yang pada program ini, penerima bantuan menerima dana sebesar 2, 4 Juta Rupiah.
Saat ini, pada periode pertama, pencairan dana Banpres UMKM kepada 9,1 juta orang penerima dalam minggu ini akan selesai 100 persen. Dan pihaknya akan menambah lagi jumlah penerima Banpres UMKM pada periode selanjutnya. “Dari 9,1 juta, kita akan tambah lagi sampai 12 juta penerima,” ungkap Teten Masduki saat berkunjung ke Jombang, Rabu (30/9).
Penambahan jumlah penerima Bapres UMKM ini kata Menteri Koperasi dan UKM, menyusul adanya tambahan anggaran baru untuk program tersebut, untuk 3 juta penerima pada periode berikutnya.
“Saya kira, alhamdulillah sampai sekarang tidak ada isu negatif, misalnya salah sasaran penerima, yang memang kita rasakan, jumlahnya masih kurang,” imbuhnya.
Dalam hitungan yang ada di pihaknya sambung Teten Masduki, usaha mikro yang belum terhubung dengan perbankan jumlahnya lebih dari 20 juta. Untuk itu kata dia, pihaknya juga tengah mengusahakan untuk ada penambahan yang maksimal terkait jumlah penerima Bapres UMKM. “Tapi ini lagi dibicarakan dengan Menteri Keuangan,” katanya.
Disinggung dari hasil evaluasi, jumlah 9,1 juta penerima Bapres UMKM pada periode pertama, yang paling banyak menerima dari usaha yang seperti apa, dia menjawab yakni, usaha mikro. “Usaha mikro rumahan, yang pendapatannya harian, yang mereka selama ini, memang belum pernah pinjam kredit ke perbankan,” pungkasnya.

Kunjungi Gapoktan
Teten Masduki juga mengunjungi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sugihwaras, Ngoro, Jombang. Selain melihat produksi beras, ia juga melakukan dialog dengan para petani.
Menteri Teten Masduki datang ke lokasi didampingi, Deputi Bidang Kelembagaan, Kementerian Koperasi dan UKM, Rully Muryanto, Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM), Supomo, Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jatim, Hadi Sulistyo, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jatim, Mas Purnomo Hadi, serta Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, Pri Adi.
Tiba di lokasi, Menteri Koperasi dan UKM serta rombongan mengikuti SOP Protokol Kesehatan yang telah disiapkan panitia, seperti pengecekan suhu tubuh dan mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir.
Di lokasi, Menteri Koperasi dan UKM meninjau lokasi produksi beras milik Gapoktan Sugihwaras, kemudian melakukan dialog dengan petani setempat. Di Gapoktan Sugihwaras ini juga telah berdiri sebuah koperasi dengan nama Koperasi Produsen ‘Perjuangan Usaha Tani’.
Menteri Teten Masduki mengatakan, Presiden RI Joko Widodo ingin memperkuat kelembagaan UMKM di sektor pangan, salah satunya lewat penguatan koperasi pangan. “Jadi transformasi dari Gapoktan ke koperasi ini kan bagus. Jadi diharapkan nanti kita perlu penguatan sektor pangan, seperti hari ini kita berkunjung ke koperasi petani beras, ini penting kita bangun dalam bentuk koperasi,” kata Menteri Teten Masduki dihadapan undangan.
Sekadar diketahui, Gapoktan Sugihwaras sendiri memiliki lahan seluas 200 Hektar dengan anggota sebanyak 100 orang. “Ini sebenarnya sudah cukup luas, walaupun sebenarnya masih bisa dikembangkan sampai 1000 Hektar. Kita perlu terus membangun kelembagaan usaha koperasi ini semakin kuat. Jadi dari petani perorangan skala kecil, kemudian bergabung, dalam bentuk koperasi, dan dalam skala bisnis,” tambahnya.
Pada 1 RMU modern yang bisa menjual beras premium, lanjutnya, memang idealnya memiliki lahan seluas 1000 Hektar. “Dengan begitu, nanti kita harapkan kesejahteraan petaninya lebih bagus,” tandasnya.
Menteri Teten Masduki menambahkan, pihaknya bersama dengan LPDB-KUMKM sudah memiliki ‘bisnis model’. Sehingga menurutnya, koperasi milik Gapoktan Sugihwaras ini harus dibantu untuk pengembangan usahanya.
Sementara saat diwawancarai sejumlah wartawan usai dialog dengan petani, Teten Masduki mengungkapkan, untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam koperasi, pihaknya memiliki program untuk memperkuat kelembagaan ekonomi di sektor pangan lewat penguatan koperasi.
“Kita ingin melakukan modernisasi koperasi ini, dari usaha yang tidak ekonomis ke dalam skala ekonomi. Saya kira ini tahapannya sudah bagus, dari Gapoktan bertranformasi ke koperasi,” ungkap Teten Masduki.
Lebih lanjut menurut Teten Masduki, pihaknya akan memberikan dukungan-dukungan kelembagaan terutama dalam mengembangkan model bisnisnya agar koperasi tersebut bisa tumbuh menjadi besar, dan memberikan kesejahteraan kepada petani.
Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab mengatakan, Koperasi ‘Perjuangan Usaha Tani’ sendiri akan berkembang dengan memiliki kantor dan toko untuk melayani kebutuhan para petani.
“Insya Allah gedung yang kita tempati ini dipersiapkan untuk koperasinya,” kata Bupati Mundjidah Wahab.
Sektor pertanian di Kabupaten Jombang lanjut Bupati, telah memberikan kontribusi kepada kebutuhan pangan nasional dengan menjadi salah satu lumbung beras nasional, sehingga sektor pertanian di Jombang terus perlu dilakukan pembinaan dan peningkatan.
“Untuk itu saya memberikan apresiasi terhadap kebijakan Menteri Koperasi dan UKM dalam rangka untuk pemulihan ekonomi di seluruh Indonesia, khususnya di Kabupaten Jombang,” pungkas Bupati Mundjidah Wahab. [rif]

Tags: