Pengadaan Alutsista Fokus Pada Potensi Ancaman Nyata

Foto Ilustrasi

Pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) ke depan akan difokuskan pada potensi ancaman yang nyata. Sejak awal saya sudah menyampaikan supaya alutsista disesuaikan dengan ancaman nyata.
Sejak awal kabinet kerja, dirinya telah menyampaikan tidak ada perang terbuka antara negara saat ini. Sehingga ancaman peperangan menurutnya belum nyata.
Jika menjadi nyata, mengganggu keutuhan negara, baru kita perang.
Ancaman nyata saat ini, adalah terorisme, bencana alam, pemberontakan, ancaman perbatasan, pencurian ikan, wabah penyakit, perang intelijen dan narkoba.
Oleh karena itu, Kemenhan akan memastikan pengadaan alutsista ke depan diperuntukkan bagi sejumlah ancaman nyata itu. Kalau dulu masih saya sodorkan. Ke depan harus ada.
Sebagai contoh, dari sisi pertahanan menghadapi bencana, Indonesia harus memiliki alutsista mitigasi bencana alam, pencarian korban dan penyelamatan (SAR).
Bagaimana bisa mengetahui potensi bencana alam, serta penanganan bencana. Misal, dengan pesawat, yang bisa mencapai titik bencana dalam hitungan jam sehingga korban jiwa bisa diminimalkan. Kemudian dari sisi pertahanan terhadap wabah penyakit, Indonesia harus memiliki alat pendeteksi suhu tubuh manusia, baik di pelabuhan dan bandar udara, secara cukup.
Jadi masalah alutsista untuk ancaman nyata ke depan harus dilaksanakan.

Ryamizard Ryacudu
Menteri Pertahanan Republik Indonesia (RI)

Tags: