Pengendalian Lumpur Sidoarjo 2020 Dialokasikan Anggaran Rp239,7 M

Jakarta, Bhirawa.
Pada tahun anggaran 2020 ini, Kementerian PUPR mengalokasikan dana sebesar Rp239,7 miliar untuk menangani semburan lumpur Sidoarjo. Melalui Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS), ditengah pandemi Covid-19 sekalipun, KemenPUPR terus melakukan penanganan infrastruktur dan sosial. Khusus nya di daerah terdampak semburan lumpur Sidoarjo. Untuk meningkatkan penyaluran lumpur ke kali Potong, dan menjaga keindahan tanggul dan infrastruktur lainnya.

“Perhatian pemerintah tidak berkurang untuk pengendalian lumpur Sidoarjo. KemenPUPR akan terus melanjutkan tugas dan fungsi yang prinsipnya tidak ada perbedaan. Dan memasti kan penanganan kepada masyarakat yang terkena dampak juga masyarakat sekitar, tetap menjadi prioritas,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimulyono, akhir pekan.

Disebutkan, kegiatan pengendalian lumpur Sidoarjo, terdiri dari penanganan luapan lumpur, pembangunan tanggul dan infrastruktur lainnya Pengelolaan lumpur Sidoarjo yng telah dilakukn pertama: berupa pengendalian lumpur dengan penyaluran lumpur ke kali Potong. Lumpur tidak bisa mengalir secara gravitasi ke kali Potong, untuk itu dibuatkan tanggul cincin di pusat semburan. Untuk mengarahkan aliran lumpur melalui spillway dandipompa keluar ke kali Porong.

Penyaluran lumpur ke kali Porong, dilakukan secara mekanis, menggunakan 5 Unit kapal keruk melalui jaringan pipa. Jarak penyaluran dari kolam ke kali Porong sekitar 1.918 meter. Penyaluran air dari kali Porong, saluran kaki tanggul dan drainase ke dalam tanggul, untuk pengencerann menggunakan 6 unit peralatan pompa. Penyaluran ke kali Porong dilakukan dengan komposisi lumpur, 20% pacaran dan 80% air.

Yang dilakukan kedua adalah: penataan lingkungan untuk pemanfaatan kawasan, sebagai tujuan geowisata. Dengan memperhatikan lingkungan sekitar, dimana beberapa sisi area ya, bisa dikunjungi oleh masyarakat umum. Ketiga, pengendalian banjir di kawasan terdampak, menggunakan pompa pengendali. 

“Selain dimanfaatkan untuk tujuan geowisata, lumpur Sidoarjo berpotensi dimanfaatkan untuk bahan kontruksi. Seperti untuk bata merah, genteng, agregat dan beton ringan. Lumpur Sidoarjo juga mengandung potensi bakteri yang toleran dengan suhu tinggi dalam industri enzim dan antibiotik. Serta bakteri toleran salinitas tinggi, sebagai pupuk hayati,” jelas Menteri PUPR. [ira]

Tags: