Pentingnya Asuransi Bagi Peternak Sapi/Kerbau

Kepala Disnak Jatim, Ir Indyah Aryani MM saat memberikan sambutan dalam Bimtek AUTS/K dan Sosialisasi Akselerasi Asuransi Ternak dan Padi Jatim, di Surabaya.

Pemprov, Bhirawa

Asuransi peternakan sangat penting bagi peternak, apalagi ditengah pandemi Covid 19. Menilik hal itu, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian RI telah melangsungkan bimbingan teknis AUTS/K (Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau) sekaligus dilanjutkan Sosialisasi Akselerasi Asuransi Ternak dan Padi Jatim, di Surabaya, selama dua hari (20/10-22/10).

Dari tahun 2016 hingga sekarang, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian mengalokasikan kegiatan fasilitasi AUTS/K dan dengan memberikan bantuan pembayaran premi asuransi usaha ternak sapi/kerbau.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Direktur Pembiayaan Pertanian Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian RI, Ir Indah Megahwati MP dan Koordinator Pembiayaan Pertanian Ir Ika Purwani.

Indah Megahwati menyampaikan, kontribusi Provinsi Jawa Timur pada program asuransi pertanian cukup signifikan. “Seperti program AUTS/K, tahun 2018 sebanyak 22.347 ekor, tahun 2019 sebanyak 20.645 ekor dan tahun 2020 sebanyak 14.920 ekor,” kata Indah.

Dalam kegiatan itu, Kepala Disnak Jatim, Ir Indyah Aryani MM mengatakan, terselenggaranya bimtek dan sosialisasi mengenai asuransi bidang peternakan tentunya, memiliki manfaat bagi seluruh peserta, sekaligus dapat memberi solusi terhadap kebutuhan peternak dalam mendapatkan suntikan modal dan asuransi ternak.

Dijelaskannya, selain hewan ternak seperti sapi dan kerbau terkena penyakit dapat menyebabkan kematian dan rawan pencurian, disisi lain merebaknya pandemi Covid-19 sejak Maret 2020 telah turut menambah kesulitan peternak.

Berbagai kesulitan, terutama karena pembatasan transportasi, ketersediaan input usaha peternakan, dan ancaman terhadap kesehatan peternak dari infeksi virus Corona.

Peserta mengikuti dengan antusias kegiatan yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian
RI.

Bahkan, memasuki kuartal ketiga tahun 2021 ini, ancaman pandemi Covid-19 tampaknya belum mereda, sehingga diperlukan penyesuaian terhadap kondisi normal baru dalam kegiatan usaha peternakan.

Peternak akan terus melaksanakan kegiatan usaha budidaya ternak, namun membutuhkan ketenangan dalam melakukan usaha peternakan melalui perlindungan atas risiko berusaha peternakan.

Untuk itulah, Indy sapa akrab Kadisnak Jatim, kedepannya diperlukan skema asuransi ternak perlu lebih memihak pada kepentingan peternak. Diantara bidang usaha lain, usaha peternakan mampu bertahan dalam menghadapi bencana termasuk pandemi Covid-19.

Di Jatim, untuk realisasi AUTS/K selama empat tahun terakhir menunjukkan tren positif. Target dan realisasinya pada Tahun 2016 Target 10.000 ekor , realisasi 11.182 ekor, tahun 2017 target 30.000 ekor, realisasi 18.112 ekor.

Selanjutnya tahun 2018 target 20.000 ekor realisasi 26.594 ekor, tahun 2019 target 15.000 ekor realisasi 20.636 ekor, rahun 2020 target Jawa Timur sebesar 15.000 ekor realisasi 14.920 ekor.

Untuk tahun 2021 ini target Jawa Timur awal sebesar 20.000, karena ada refokusing target Jawa Timur menjadi 11.160 ekor, sampai dengan per tanggal 18 Oktober 2021 untuk realisasi berdasarkan aplikasi Sistem Informasi Pertanian (SIAP) adalah sebesar 7.035 ekor.

“Sehingga masih ada banyak kuota yang bisa dimanfaatkan oleh peternak sebesar 4.125 ekor. Capaian tersebut sebetulnya dapat dicapai lebih besar lagi,” akunya.

Indy kembali berharap, kegiatan bimtek dan sosialisasi dapat dijadikan sebagai media evaluasi pelaksanaan AUTS/K 2021 sehingga dapat merumuskan permasalahan yang ada dan menghasilkan kebijakan yang dapat menjadi solusi dalam pelaksanaan AUTS/K 2022. [rac.adv]

Tags: