Penurunan Harga, Jatim Deflasi 0,29 Persen

Pemprov Jatim, Bhirawa
Selama bulan Juli 2020, di delapan kota IHK Jawa Timur menunjukkan adanya penurunan harga di sebagian besar komoditas yang dipantau. Hal ini mendorong terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 0,29 persen yaitu dari 104,38 pada bulan Juni 2020 menjadi 104,08 pada bulan Juli 2020.

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur, Dadang Hardiwan menyampaikan, deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya sebagian indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompokmakanan, minuman dan tembakau sebesar 1,22 persen dan kelompok transportasi sebesar 1,05 persen.

Sedangkan kelompok yang mengalami inflasi yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,16 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,01 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,14 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,24 persen.

Selanjutnya, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,15 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman / restoran sebesar 0,21 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,25 persen. Sementara kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya tidak mengalami perubahan.

Dadang juga menambahkan, ada beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada Juli 2020 antara lain, angkutan udara, bawang merah, daging ayam ras, bawang putih, gula pasir, jeruk, pepaya, ikan mujair, daging sapi, dan pisang.

Pada Juli 2020 dari sebelas kelompok pengeluaran, enam kelompok memberikan andil/ sumbangan inflasi, dua kelompok memberikan andil/sumbangan deflasi, dua kelompok memberikan andil terhadap inflasi/deflasi yang sangat kecil, dan satu kelompok tidak memberikan andil.

Kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi, yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,01 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,01 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen.

Kemudian juga ada kelompok pendidikan sebesar 0,01 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,02 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,09 persen. “Kelompok pengeluaran yangmemberikan andil/sumbangan deflasi, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,28 persen dan kelompok transportasi sebesar 0,14 persen,” paparnya.

Sementara kelompok pengeluaran yang memberikan andil terhadap inflasi/deflasi yang sangat kecil yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan. “Sedangkan kelompok yang tidak mengalami perubahan adalah kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya,” katanya.[rac]

Tags: