Sidoarjo, Bhirawa
Kinerja Perangkat Desa Rangkah Kidul Kecamatan Kota Sidoarjo ini patut mendapatkan apresiasi yang tinggi. Karena dengan gerakannya, sosialisasinya yang gencar terhadap warganya, sehingga desa yang berpenduduk sekitar 5.000 orang hingga saat ini masih bertahan di zona hijau.
Pihak kepala desa dan perangkat desa yang lebih cepat dan tanggap telah menutup desanya terhadap warga lain atau warga dari luar desa dilakukan sejak awal adanya penerapan PSBB Jilid I.
”Kami telah menerapkan dengan ketat sejak awal, agar desa kami tidak dimasuki oleh orang dari luar desa. Jika ada warga lain yang betul-betul urgent, maka akan kami lakukan protokol kesehatan secara ketat,” ungkap Kades Rangkah Kidul, Warlheiyono ditemui usai memantau beberapa titik Check Point di desanya, pada (4/6) kemarin.
Jadi ada empat titik Check Point yang kami fungsikan untuk menutup Desa Rangkah Kidul dari warga desa lain. Ada beberapa petugas yang berjaga selama 24 jam secara bergantian/shift tiga kali. “Dan ternyata saya sangat berterima kasih kepada warga, hingga saat ini mereka sangat taat semua untuk menjalankan penerapan PSBB Jilid I, II dan III sekarang ini,” katanya.
Lanjutnya, perangkat desa kami selalui aktif berkoordinasi dengan para warga, mengontrol atau memantau bila ada warga yang kondisinya sakit, ataupun tidak enak badan harap segera dilaporkan untuk ditindaklanjuti lebih cepat. Mereka harus dibawa ke Puskesmas ke Klinik ataupu ke rumah sakit dengan segera agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. “Selain itu, dalam seminggu dilakukan penyemprotan dua kali desinfektan secara rutin. Tanpa kita perintahkan, mereka sudah melakakan dengan kesarang masing-masing RT. Alhamduilllah sampai hari ini desa kami bebas dari virus Covid-19,” ungkap Warlheiyono.
Disamping itu, perangkat desanya dua hari sekali juga melakukan sosialisasi dengan menggunakan mobil keliling mengingatkan warga secara terus menurus.
“Mereka kami terus kami ingatkan dengan menerapkan protokol kesehatan, diantaranya wajib memakai masker, rajin cuci tangan termasuk jaga jara atau physical distancing. “Karena kedekatan kami dengan masyarakat selalu terjalin, sehingga program yang kami berikan selalu terlaksana dengan baik,” pungkas Kades dua periode ini. [ach]
