Perguruan Muhammadiyah Tandes Siap Sambut Siswa Baru

Ustadz Bagus Sumantri Ssi yang juga Sekretaris Ikatan Guru Indonesia Surabaya sebagai narasumber saat memberikan paparannya tentang penggunaan Tehnologi Informasi kepada para pendidik di lingkungan Perguruan Muhammadiyah Surabaya.

Latih Penggunaan TI Para Pendidik
Surabaya, Bhirawa
Di era abad ke-21, disadari ataupun tidak, tantangan dunia pendidikan ke depan akan lebih berat. Sehingga pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) menjadi salah satu alternatif solusi dalam menopang dan menggerakkan dunia pendidikan di persaingan global.
Maka upaya menambah kompetensi para pendidik dilakukan melalui workshop dan pelatihan di tengah pandemi Virus Corona atau Covid 19 tetap bisa dilakukan.
Seperti yang digelar Perguruan Muhammadiyah Cabang Tandes bersama Sekretaris Ikatan Guru Indonesia, Ustadz Bagus Sumantri SSi. Pelatihan diikuti oleh MI Muhammadiyah 23, SD-SMP Muhammadiyah 14 berlangsung pada Rabu dan Kamis (8 dan 9/7) ini yang digelar dimulai pukul 08.00 WIB.
Menurut Ketua Majelis Dikdasmen PCM Tandes, Ustadz H Mohammad Rois, pelatihan diikuti sebanyak 70 peserta yang terdiri dari para Kepala Sekolah, Guru, dan Tenaga Pendidik.
Melalui kegiatan ini ingin memberikan solusi untuk para pendidik yang selama ini banyak menemui kendala saat pembelajaran via Daring (Dalam Jaringan). Apalagi di masa pandemi seperti ini, bagaimanapun pembelajaran daring menjadi suatu keharusan karena adanya protokol kesehatan dari pemerintah, bahwa tidak boleh adanya kerumunan. Sehingga para siswa tidak perlu datang ke sekolah dan cukup melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dari rumah.
“Kami berharap pelatihan IT ini bisa bermanfaat untuk meningkatkan kompetensi keahlian dan menambah wawasan para guru dalam mengajar, terutama di masa era digital dan masa-masa belajar di rumah karena adanya pandemi Virus Corona saat ini yang masih belum ada tanda – tanda akan berakhir,” jelas Ustadz Mohammad Rois.
Kemudian Ustadz Mohammad Rois menjelaskan, namun persoalan kemampuan penggunaan teknologi informasi dari para pendidik ini belum merata. Diantaranya karena ada yang terbatas usia, kuota terbatas, hingga siswa yang tidak memililiki handphone. Sehingga menjadi kendala dalam pembelajaran secara Daring seperti saat ini. Maka setelah mengikuti pelatihan penggunaan IT ini diharapkan beberapa kendala yang ada bisa diminimalisir.
“Maka dalam kesempatan pelatihan ini kami juga mengenalkan beberapa aplikasi sebagai bentuk media pembelajaran. Selain itu juga melatih para guru dalam menangani agresivitas game online dengan pemanfaatan teknologi,” tegas Ustadz Mohammad Rois.
Sehingga diharapkan, pelatihan Daring ini bisa memberikan wawasan dan pelatihan peningkatan keahlian tenaga pendidik, dan bisa mengembangkan potensi guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan teknologi di era digital saat ini. [fen]

Tags: