Peringati Idul Adha, SD Muhammadiyah 2 Surabaya Gelar Manasik Haji Virtual

Ustadzah Indira Yunia Elvi dan Ustadz Erik Ilham Habibilah saat memainkan Bonaka Muhammad dan Boneka Aisyah. [trie diana]

Surabaya, Bhirawa
Perayaan Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijah 1441 Hijriah yang bertepatan dengan 31 Juli 2020 di SD Muhammadiyah 2 Surabaya, menggelar Manasik Haji secara Daring. Tidak seperti tahun – tahun sebelumnya yang selalu menggelar praktik Salat Idul Adha dan Praktik Penyembelihan, sedangkan tahun ini masih ada pandemi Virus Corona atau Covid 19 sehingga materi pembelajaran praktik diganti Daring.
Menurut Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 2 Surabaya, Ustadzah Choirotur Rosdiyah, untuk perayaan Hari Raya Idul Adha tahun ini memang berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya, sebab pada saat Musim Haji tahun ini pas ada pandemi Covid 19. Dan Negara Indonesia tidak memberangkatkan jamaah hajinya ke Tanah Suci di Mekah, Arab Saudi, maka untuk mengingatkan runtutan – runtutan Ritual Ibadah Haji kepada para siswa maka digelar Manasik Haji secara Daring.
“Maka kami menggelar simulasi Ibadah Haji, jadi runtutan – runtutan Ibadah Haji itu bisa menjadi pembelajaran bagi anak – anak. Dan para siswa bisa menghafal urutan – urutan Ibadah Haji, mungkin sebagaian siswa atau sebagaian Umat Islam mengganggap tahun ini tidak ada Ibadah Haji ya. Padahal sebenarnya ada dan yang berangkat untuk menunaikan ibadah haji hanya perwakilan 10 orang saja untuk mewakili seluruh Umat Islam se Indonesia,” jelas Ustadzah Choirotur Rosdiyah.
Ustadzah Choirotur Rosdiyah menjelaskan, tujuan menggelar Manasik Haji secara Virtual ini untuk mengingatkan kembali kepada para siswa, ritual Ibadah Haji itu seperti apa, runtutannya seperti apa, sehingga para siswa faham, meski itu digelar secara virtual. Jadi duduk di rumah saja itu juga dapat ilmu.
Sementara itu, Kepala Urusan (Kaur) Ismuba (Keislaman, Muhammadiyah dan Bahasa Arab) SD Muhammadiyah 2 Surabaya, Ustadz Thou’an Mubarok menambahkan, untuk tahun lalu memang para siswa diajak praktek Manasik Haji di Asrama Haji yang memiliki miniatur Kabah dan bisa dijadikan tempat praktik Manasik Haji. Untuk tahun ini sebagai gantinya dibuatkan icon sekolah yang berperan sebagai pengganti anak – anak, namanya Muhammad dan Aisyah yakni boneka laki – laki dan perempuan.
“Kenapa Boneka itu diberi nama Muhammad, agar ada figur untuk dijadikan panutan bagi para siswa yang bisa meniru karakternya Nabi Muhammad. Sedangkan untuk Boneka Aisyah, agar para siswi bisa meniru karakternya Istri Rosullullah yakni Aisyah. Kedua Boneka dilibatkan dalam Manasik Haji ini dan diputarkan video sebagai media pembelajaran,” kata Ustadz…
Ustadz Mubarok menjelaskan, pada perayaan Hari Raya Idul Adha tahun lalu ada takbir kelililng pada malam takbiran, yang diikuti para siswa dengan takbir keliling di sekitar sekolahan sebagai syiar Islam bahwa kita harus menjunjung nama Allah yaitu Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahilham. Dan saat ini yang juga dishot pada saat penyelembelihan hewan qurban secara live agar ditonton para siswa.
“Bagaimanapun caranya, walaupun anak – anak tidak di sekolah dan hanya berada di rumah. Tetapi seolah – olah para siswa ini seperti terasa belajar di sekolah. Jadi mulai Manasik Hajinya, Takbir Kelilingnya, Takbir bersama hingga penyembelihan hewan qurban, hingga pengambilan daging qurban para siswa bisa mengambil di sekolah. Sedangkan untuk pembelajarannya memang menjadi satu hal yang baru ketika sekolah membuat program pembelajaran secara virtual ini yang dikemas menggunakan boneka dan miniatur yaitu Manasik Hajinya,” tandas Ustadz Mubarok. [fen]

Tags: