Perkuat Pendidikan Karakter, Guru Harus Efektif Manfaatkan Gadget

Najib Sulhan

Najib Sulhan
Perilaku teladan yang harus dimiliki setiap guru, menjadi awal mula Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di sekolah. Pasalnya, perilaku yang sarat akan moral dan kebaikan tersebut tidak bisa tergantikan oleh perkembangan teknologi, salah satunya adalah gadget. Mengingat sisi kognitif seorang guru sudah tergantikan oleh peran gadget sebagai penyedia informasi dan alat komunikasi terlengkap.
Fasilitator yang juga penggiat Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), Najib Sulhan berpendapat, gadget menjadi penanda era digitalisasi, era revolusi industri 4.0 yang tidak bisa terlepas dari kehidupan manusia. Semua aspek dalam kehidupan sudah mulai terikat dengan teknologi yakni gadget. Bahkan, gadget menjadi penemuan terdasar yang berpengaruh besar dalam kehidupan masyarakat.
“Perkembangan itu juga berimbas pada peran kognitif guru yang tergantikan oleh teknologi. Tapi yang tidak bisa digantikan adalah sikap tauladan guru,” ungkap dia usai memberikan materi pelatihan PPK untuk guru di SD Muhammadiyah 15 Surabaya, Kamis (27/12).
Sikap teladan ini, kata dia, bisa dalam bentuk share dan care dengan menjaga tutur kata dan etika baik dilingkungan sekolah maupun lingkungan keluarga. Sebab, tidak ada metode yang bisa menggantikan ketauladanan seorang guru. Seluruh pintu masuknya sebuah ilmu melalui mata, telinga dan hati. “Ini yang tidak dimiliki oleh mesin, robot ataupun teknologi canggih manapun,” lanjut dia.
Apa yang disampaikan oleh guru, sambungnya, harus berkaitan dengan tiga hal tersebut. Karena jika salah satunya tidak berfungsi, atau dengan kata lain siswa tidak suka dengan guru tersebut seluruh indera ini tidak akan berfungsi dengan baik dalam menerima ilmu yang disampaikan. “Makanya hal utama yang harus dimiliki oleh guru adalah pikiran yang bersih dan hati yang positif, Termasuk perannya dalam pengontrol pendidikan,” imbuh Kepala Sekoalah SMP Al-Azhar Kelapa Gading Surabaya ini.
Seperti, lanjut dia, memulai pemanfaatan gadget dengan fungsi literasi. Sebab, literasi gadget menjadi kunci utama dalam optimalisasi efektifitas dan produktifitas baik bagi guru maupun siswa. Melalui pemahaman yang matang, guru tidak akan bersinggungan dengan gadget melainkan akan ‘berkawan’ dengan gadget dalam mendukung pendidikan karakter. Dengan begitu, Mereka akan lebih mudah mengetahui bagaimana memfungsikan gadget sebagai sarana informasi yang tepat untuk pembelajaran yang efektif dan produktif.
“Kalau mereka ngerti porsi efektifitas dan produktifitas dari sisi lain penggunaan gadget, mereka bisa membuat inovasi media pembelajaran. karena banyak inspirasi dari sana,” tutur laki-laki kelahiran Gresik, 28 September 1967.
Menurut Najib, hakekat seorang guru mengajar terletak pada kemampuannya dalam ‘mengawinkan’ konten materi dan strategi pedagogik. Di mana guru akan ‘dituntut’ untuk terus berinovasi dengan membuat berbagai bahan ajar dan karya tulis sebagai penunjang pembelajaran dan PPK. Tidak hanya sekedar mengajar tapi harus mempunyai value. “Karya tulis menjadi hal mutlak jejak peninggalan bagi seorang guru. karena karya tersebut akan terus bermanfaat,” kata dia. [ina]

Tags: