Permudah Penyusunan Laporan Keuangan, KKN Unusa Manfaatkan Teknologi Informasi

Mahasiswa KKN Unusa dalam sosialisasi aplikasi penyusunan laporan keuangan kepada warga Trebungan, Kecamatan Mlandingan, Kabupaten Situbondo.

Surabaya, Bhirawa
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) manfaatkan teknologi informasi dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2020 ini. Hal ini dilakukan karena era digital berkembang sangat pesat.
Di Desa Trebungan, Kecamatan Mlandingan, Kabupaten Situbondo, misalnya, mahasiswa KKN Unusa kelompok 41 melalukan sosialisasi penggunaan Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SI APIK) bagi warga .
Menurut Ketua Kelompok, Fuadatul Hasanah, kegiatan ini untuk membantu masyarakat terutama bagi pelaku usaha dalam mempermudah pencatatan transaksi keuangan.
“Peserta akan dimudahkan untuk mengisi laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP), sehingga akan lebih tertata dalam pembuatan laporan transaksi keuangan,” ungkap Fuadatul, Rabu (16/9).
Peserta terdiri dari perangkat desa, Pengurus Bumdes, pelaku UKM, petani dan peternak. Kegiatan ini juga sebagai upaya dalam meningkatkan pemberdayaan masyarakat tentang membuat laporan keuangan. Dengan adannya aplikasi ini juga dapat membantu masyarakat membuat laporan keuangan.
“Jadi lebih tertata dalam pembuatan laporan keuangan yang selama ini kesulitan membuat laporan,” katanya.
Tak hanya itu, mahasiswa KKN Unusa melakukan pendampingan masyarakat dalam membuat laporan keuangan melalui Whatsapps Group. ”Kami lakukan untuk masyarakat lebih mudah dalam pengaturan keuangan,” tambah dia.
Pemanfaatan teknologi informasi juga dilakukan kelompok 42 KKN Unusa di Desa Cempoko, Kecanatan Panekan, Kabupatan Magetan. Melalui masjid go digital diharapkan penyusunan laporan keuangan masjid lebih mudah melalui aplikasi yang dibuat oleh para mahasiswa.
Ketua Kelompok, Septiana Eka Nugraheni menjelaskan, pelatihan ini untuk memudahkan pengurus masjid dalam membuat laporan keuangan yang memang dirasa masih kurang tepat. Dengan aplikasi ini, pengurus masjid akan dengan mudah dalam menyusun laporan keuangan masjid.
“Melalui Masjid Go Digital ini kami berharap pengurus masjid dapat membuat laporan keuangan dengan mudah. Dan kami terus melakukan pendampingan masyarakat dalam penggunaan aplikasi ini,” ucap Saptiana, Rabu (16/9).
Masjid Go Digital ini mengacu pada proses pembuatan laporan keuangan berbasis Digital. Karena dalam masa pandemi ini masyarakat dituntut untuk melakukan segala sesuatu dengan menggunakan Digital.
“Jadi dengan aplikasi ini akan lebih mudah untuk memberikan laporan keuangan selama pandemi ini,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Desa Cepoko, Supeno menambahkan, masih banyak sekali masjid atau mushola di Desa cepoko dalam menyusun laporan keuangan hanya dengan menuliskan di papan yang berada di dalam masjid.
“Banyak Pengurus Masjid yang usianya tidak muda lagi sehingga pengurus masjid yang mengikuti edukasi dan pelatihan yaitu generasi pengurus masjid yang baru,” jelas Supeno.
Salah satu peserta pelatihan, Agus mengaku senang dengan adanya pelatihan Masjid Go Digital karena dapat membantu dalam proses penyusunan laporan keuangan. ”Bagus aplikasinya Insyaallah sangat membantu dalam proses penyusunan laporan keuangan masjid,” kata Agus. [ina]

Tags: