Pernikahan Dini Picu Kanker Serviks

3-serviksSurabaya, Bhirawa
Pernikahan usia dini menjadi salah satu pemicu kanker leher rahim pada perempuan atau yang biasa disebut kanker serviks. Organ reproduksi perempuan baru siap dibuahi saat perempuan tersebut berumur 21 tahun.
“Perempuan siap untuk melakukan kontak seksual saat ia berusia 21 tahun. Ini dikarenakan alat reproduksinya sudah matang,” terang dokter Pusyan Gatra BKKBN Jatim, dr Palupi, Selasa(3/6).
Palupi menjelaskan, gesekan pada alat reproduksi perempuan dapat memicu penularan human papillomavirus (HPV) yang bisa menyebabkan kankers serviks. Perempuan yang melakukan kontak seksual pada saat reproduksinya belum matang hanya akan mendorong HPV sampai pada serviks,.
Ini berbeda dengan perempuan yang memiliki kematangan reproduksi. Kekebalan tubuh perempuan yang sudah berusia 21 tahun mampu menangkal virus HPV sehingga hubungan seksual tidak berujung kanker serviks.
Kondisi medis ini menjadi salah satu alasan pemerintah menganjurkan masyarakat agar tidak menikah dini. Menurtnya, pernikahan dini hanya akan membahayakan perempuan dan angka kematian karena kanker serviks semakin meningkat dari tahun ke tahun.
”Kebanyakan perempuan menderita kanker serviks 10-20 tahun setelah melakukan seks pertamanya. Jadi kalau perempuan nikah di usia 15 tahun, besar kemungkinan pada usia 25 tahun, ia akan terkena kanker serviks, ujarnya.
Sementara itu Kepala BKKBN Jatim Dwi Listyawardani MSc Dipl Com mengungkapkan, untuk menghindari kanker serviks, BKKBN telah mensosilisasikan para remaja untuk menikah sesuai dengan tingkat kematangan alat reproduksi. Untuk pria diharapkan menikah pada usia 25 tahun sedangkan wanita pada usia 21 tahun.
”Saya yakin dengan usia yang cukup alat reproduksi pria dan wanita akan aman dari penyakit kanker,” tambahnya.
Wanita berjilbab ini menunturkan, dari hasil evaluasi, sebagian besar pernikahan wanita di Jatim masih di usia dibawah 19 tahun. Untuk daerah pernikahan di bawah usia ideal banyak terdapat di daerah Madura dan Tapal kuda.
”Memang daerah tersebut sangat rawan dan perlu banyak sosialisasi tentang program KB terutama kesehatan reproduksi remaja,” jelasnya.
Ke depan ia meminta dengan diketahuinya bahaya kanker surviks diharapkan masyarakat khususnya remaja dan orang tua untuk bijak dalam memutuskan anaknya melakukan pernikahan dini. Banyak faktor yang menyebabkan orang tua memberikan izin kepada anak perempuannya untuk menikah dini salah satunya adalah kurang pahamanya bahaya kanker surviks dan faktor ekonomi. [dna]

Keterangan Foto : Sosialiasi petugas lapangan KB dalam menekan pernikahan dini. [dna/bhirawa]

Rate this article!
Tags: