Perputaran Uang Capai 100 Juta per Kegiatan

Salah satu Stand pedagan Kaos Legend Khas Tuban yang banyak diburu pembeli. (khoirul huda/bhirawa)

Salah satu Stand pedagan Kaos Legend Khas Tuban yang banyak diburu pembeli. (khoirul huda/bhirawa)

Tuban, Bhirawa
Meski baru tiga pekan diadakan, ternyata omset pedagang Pasar Rakyat Minggu Pagi (PRMP) dalam kegiatan car fre day (hari bebas kendaraan) yang dilaksanakan setiap minggun pagi perputaran uang sudah mencapai Rp100 juta lebih.
Hal ini terlihat dari data hasil evaluasi Dinas Perekonomian dan Pariwisata (Disperpar)  Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban, di mana dalam satu kali kegiatan omset satu unit usaha dapat dirata-rata mencapai Rp347.000.
“Evaluasi yang kami lakukan dari dua kali kegiatan itu, kami rata-rata omset satu pedagang mencapai Rp347.850 rupiah satu kali kegiatan. Jika dihitung keseluruhan omsetnya lebih dari Rp100 juta,” kata Farid Ahmadi Kepala Dinas Perekonomian dan Pariwisata Kabupaten Tuban (31/3).
Untuk lebih detail-nya, dari seluruh pedagang yang terdaftar sebanyak 391 pedagang, total transaksi mencapai Rp109.922.000, dengan rincian, Rp81.050.000 omset pedagang makanan, dan Rp28.872.000 omset pedagang non makanan (aneka kebutuhan rumah tangga).
Akan tetepi hal ini dikwatirkan hanya akan berlangsung dalam minggu-minggu awal kegiatan ini saja, untuk itu Pemkab Tuban juga tengah mempersiapkan terobosan dengan mengadakan kegiatan hiburan setiap minggunya untuk menarik minat para pembeli.
“Kekhawatiran kami, setelah sampai ke titik jenuh, anemo masyarakat mulai berurang. Makanya  kami menjaga pengunjung tetap ramai dengan membuat kegiatan bersama perusahaan-perusahaan. Kami akan berikan space (tempat) khusus perusahaan agar mereka memberikan hiburan untuk menjadi daya tarik masyarakat yang datang,” kata Judhi Tresna S Kepala Seksi Bina Usaha dan Sarana Perdagangan, Dinas Perekonomian dan Pariwisata.
Selain penyelenggara yang berusaha membuat kegiatan tersebut tetap menarik lanjut Jhudi, pedagang juga diminta untuk inovatif dengan menjual barang daganganya beraneka ragam. Selain itu pedagang tidak mematok harga jual yang tinggi, sehingga terjangkau masyarakat. “Ini yang nanti akan mematikan mereka sendiri, dengan menjual makanan terlalu mahal pembeli jadi kapok dan ogah kembali lagi,” katanya.
Untuk diketahui, sampai hari ini pedagang yang telah terdaftar dalam pasar rakyat mencapai 391 unit usaha. Jumlah tersebut terdiri dari 260 pedagang makanan, dan 131 pedagang non makanan. Jumlah itu akan bertambah jika pihak Disperpar tidak membatasi pedagang yang akan berpartisipasi dalam PRMP.
“Kami sudah batasi mas, sekarang saja Jl Sunan Kalijaga yang panjangnya sekitar 900 meter,  500 meternya sudah dipenuhi pedagang. Sisanya itu akan digunakan kegiatan masyarakat, seperti olahraga dan kegiatan lainya,” pungkas Jhudi.
Sementara itu, salah satu pedagang Kaos Legend Khas Tuban, Jamal Ghofir saat dikonfirmasi mengaku senang dengan kegiatan yang dilakukan Pemkab Tuban karena sangat menguntungkan masyarakat kecil. “Kalau bisa ini terus diadakan dan menjadi braind Kota Tuban seperti di Jogja, yang terpenting lagi namanya car fre day petugas harus tegas jangan sampai ada kendaran masuk hingga acara selesai,” harap Jamal. [hud]

Tags: