Persiapan PTM, MI Muhammadiyah 23 Surabaya Gelar Simulasi Protokol Kesehatan

Para Ustadz-ustadzah saat menggelar simulasi penerapan Protokol Kesehatan Covid 19, sebelum Pembelajaran Tatap Muka (PTM) benar – benar diberlakukan Kementerian Agama Kota dan Dinas Pendidikan Kota Surabaya.

Surabaya, Bhirawa
Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah 23 Tandes, Surabaya, Sabtu (16/8) lalu menggelar Simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di masa Pandemi Covid 19. Simulasi yang diperagakan para ustad – ustadzah ini digelar sehubungan dengan adanya rencana PTM di sekolah yang dilaksanakan Kementerian Agama Kota dan Dinas Pendidikan Kota Surabaya.
Menurut Kepala MI Muhammdiyah 23 Tandes, Surabaya, Ustadz Dzul Fanny S Th I, para ustadz – ustadzah MI Muhammadiyah 23 Kota Surabaya melakukan simulasi atau uji coba kelayakan sistem / tatanan baru dan sarana prasarana dalam pemenuhan standar Protokol Kesehatan Covid 19. Sedangkan untuk mensukseskan Pencegahan penularan Covid 19 sekolah juga telah membentuk Tim Satgas Covid 19 yang beranggotakan semua ustadz -ustadzah dan karyawan sekolah.
“Dalam rangka menekan Penyebaran Covid 19, semua siswa, ustadz dan ustadzah / karyawan, dan tamu MI Muhammadiyah 23 wajib memakai masker selama berada di lingkungan sekolah. Warga sekolah juga diwajibkan menjaga kebersihan terutama dengan mencuci tangan memakai sabun di gerbang pintu masuk, serta disediakan tempat cuci tangan di beberapa tempat yang berdekatan dengan kelas. Warga sekolah wajib menjaga jarak aman / phisycal distancing minimal 1 meter. Selain itu , sekolah menyediakan hand sanitizer di ruang – ruang kelas,” jelas Ustadz Dzul.
Ustadz Dzul menegaskan, setiap warga sekolah dan tamu pada saat akan masuk ke sekolah, ketika masih berada di pintu gerbang sekolah wajib dilakukan mengecekan suhu badan dengan menggunakan thermo gun oleh Tim Satgas Sekolahan yang telah ditunjuk.
“Jika suhu badan di bawah 37 derajat celsius maka warga sekolah atau tamu diizinkan masuk sekolah. Sebaliknya jika suhu badan warga sekolah atau tamu lebih dari 37 derajat celcius maka yang bersangkutan dilarang masuk sekolah. Bahkan, jam pelajaran sekolah juga diperpendek dan tidak ada jam istirahat. Kantin sekolah tutup. Siswa harus membawa makanan dan minuman sendiri serta tidak diizinkan tukar menukar makanan atau minuman. Orang tua diminta menjemput tepat waktu dan tidak diperkenankan untuk berkerumun,” tegas Ustadz Dzul.
Ustadz Dzul juga menyatakan, dalam simulasi ini diasumsikan para siswa yang masuk hanya 50% dari jumlah siswa dalam masing – masing kelas yaitu tidak lebih dari 16 siswa. Pembelajaran dibuat dua shift. Simulasi dilaksanakan Hari Sabtu (15/8) pukul 09:00 diikuti semua ustadz – ustadzah karyawan MI Muhamamdiyah 23 Surabaya.
Tujuan simulasi dengan penerapan Protokol Kesehatan yang ketat digelar, pada saat siswa telah masuk sekolah dan bertatap muka atau daring, maka pengenalan tatanan baru sesuai standar Protokol Kesehatan Covid 19 benar – benar bisa diterapkan kepada seluruh siswa, ustadz – ustadzah, karyawan, wali murid, komite sekolah, Pengurus Ranting Muhammadiyah Buntaran, Tandes. Dan menguji coba kelayakan fasilitas pendukung sesuai standar Protokol Kesehatan Covid 19 yang dibuat pihak sekolah, Pengurus Ranting Muhammadiyah Buntaran Tandes dan komite. Sehingga pada saat PTM benar – benar diterapkan semua warga sekolah sudah memahami Protokol Kesehatan dan harus bisa dijalani. [fen]

Tags: