Malang Raya Miliki Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Diatas Nasional

Yunan Syaifullah. [yoyok cahyono/bhirawa]

Kab Malang, Bhirawa.
Kedatangan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi)  khususnya ke wilayah Malang Raya merupakan perspektif kebijakan dan organisasi. Sehingga hal itu wajar jika Presiden sering-sering berkunjung ke daerah, karena untuk mengetahui secara langsung persoalan-persoalan yang ada di daerah.
“Gaya kepemimpinan Presiden Jokowi memang sering berada dilapangan, sehingga dengan melihat langsung perkembangan daerah, hal itu akan memberikan penilaian tersendiri bagi Presiden. Dan kebetulan locus kedatangan Pak Jokowi yang dipilih Jawa Timur, khususnya Malang Raya,” kata Pengamat Ekonomi yang juga dosen Fakultas Ekonomi Unversitas Muhamadiyah Malang (UMM) Yunan Syaifullah, Minggu (4/6), kepada Bhirawa.
Menurutnya, kunjungan Presiden Jokowi ke daerah biasanya daerah tersebut memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi diatas pertumbuhan ekonomi secara nasional. Sehingga daerah tersebut, seperti di Jatim ini sebagai pilot projects untuk memberikan multiplier effect ke daerah lain, baik itu ekonomi, sosial dan politik. Dan model kebijakan yang dilakukannya dimulai dari daerah yang selanjutnya bisa dikembangkan pada daerah-daerah lainnya.
Contohnya di Malang Raya ini, jelas Yunan, pertumbuhan ekonomi pada 2017 diperkirakan dipacu pada sektor pariwisata dan properti. Sedangkan terdongkraknya pertumbuhan ekonomi di Malang Raya, karena pariwisata sebagai pendukung. Seperti di Kabupaten Malang terdapat banyak tempat wisata pantai, sehingga hal itu memiliki dampak pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar tempat wisata tersebut. Begitu juga di Kota Batu telah memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, itu juga karena daerah tersebut mampu untuk menjual wisatanya.
“Namun, untuk pertumbuhan ekonomi di Kota Malang bukan karena wisatanya, tapi karena sebagai pusat bisnis, dan hal itu juga ditunjang pada sektor pendidikan. Sedangkan pertumbuhan ekonomi Kota Malang pada 2015 mencapai 5,61 persen, lebih tinggi dari Jatim yang mencapai 5,56 persen dan nasional yang mencapai 5,18 persen, ” tuturnya.
Dan jika, lanjut mantan wartawan ini, Bandara Abdurachman Saleh Malamg berhasil ditingkatkan menjadi Bandara Internasional dan jalan tol resmi beroperasi, maka pertumbuhan ekonomi di daerah Malang Raya bisa lebih baik lagi. Karena dengan adanya fasilitas tersebut, maka akses ke Malang akan lebih mudah sehingga dapat menggerakkan sektor pariwsata pendukung. Sehingga Malang ini memiliki Bandara Internasional, diharapkan dapat mengambil manfaat lebih besar jika Bandara Internasional dibangun dan tol Pandaan-Malang sudah beroperasi,.
Sehingga, tegas Yunan, ketiga daerah di Malang Raya harus dapat mengakselerasi pembangunan sektor pariwisata, dan menjadikan destinasi wisata yang penting di Jatim bahkan nasional. “Karena Bandara Abdurachman Saleh Malang terletak di wilayah Kabupaten Malang, maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang perlu memberikan insentif bagi investor yang menanamkan investasi di daerah tersebut,” ujarnya. [cyn]

 

Tags: