Pesan Ketua Dekranasda Kota Kediri Tenun Ikat Jangan Sampai Punah

Kota Kediri, Bhirawa.
Demi berkembangnya kampung wisata edukasi Tenun Ikat Bandar Kidul, perlunya beberapa hal yang harus dipersiapkan secara matang. Seperti produk dan juga sumber daya manusianya.

Salah satu caranya seperti yang akan dilakukan hari ini dengan memberikan pelatihan membuat produk tas dari tenun ikat Bandar Kidul Kota Kediri.

Pelatihan tas tenun ikat ini dimulai hari ini, 26 Oktober 2021 sampai dengan 3 hari ke depan 29 Oktober 2021. tak hanya cara pembuatan tas, namun peserta pelatihan juga akan diajarkan cara pembuatan produk lain dari tĂȘnue ikat ini.

Pembukaan pelatihan dilakukan secara terpisah dengan pelatihan, Karena pembukaan sudah dilakukan kemarin oleh Ketua Dekranasda Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar, Senin 25 Oktober 2021.

20 orang yang terdiri dari 10 pemilik Tenun Ikat dan 10 penjahit tenun ikat di Wilayah Bandar Kidul yang akan mengikuti tiap proses pembuatan produk dari tenun ini.

Pada pelatihan ini, peserta akan memperoleh wawasan tata cara membuat tas, dompet dan cinderamata tenun ikat. Tidak hanya sekedar materi yang diberikan, namun mereka juga akan mempraktekan secara langsung cara-cara pembuatannya.

Narasumber pelatihan pun juga seorang yang kompeten di bidangnya, yaitu seorang pengusaha tas dan dompet di Mojokerto. Saat membuka acara pelatihan ini, Ketua Dekranasda Kota Kediri mengatakan pengembangan kawasan wisata kampung tenun ikat dibutuhkan sinergi yang baik antara pengrajin, pokdarwis, pemerintah dan stakeholder lainnya.

Bunda Fey mengajak berpikir bersama-sama bagaimana cara kampung tenun ikat ini bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas. Sehingga para wisatawan yang sedang berwisata ke Jawa Timur mereka bisa tahu dan ingin mampir ke Kediri untuk belanja Tenun Ikat Bandar Kidul. Kampung tenun ikat ini pun juga menarik dan memiliki nilai histori.

Lebih lanjut istri Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar ini berpesan jangan sampai tenun ikat ini punah. Tenun Ikat Bandar Kidul ini juga harganya terjangkau.

Apalagi, bila ada produk lain yang tidak hanya kain. Jadi saat ada orang yang mampir, dan tidak suka membeli kain bisa membeli produk tenun ikat lainnya seperti tas, dompet, sepatu, topi dan lainnya. Yang penting dalam pembuatan produk harus mengikuti jaman, sehingga nilai produknya lebih meningkat.

“Semoga tenun ikat yang ada di Kota Kediri ini merknya terus bermunculan dan menjadikan kawasan wisata Tenun Ikat Bandar Kidul lebih terkenal,” imbuhnya.

Sementara itu, salah satu peserta pelatihan Muhammad Azharul Ma’arif dari Tenun Ikat Sempurna Dua menuturkan setelah mengikuti pelatihan ini produk-produknya akan dibuat lebih beragam.

Ke depan rencananya aksesoris dari tenun ikat juga lebih diperbanyak macamnya. Di pelatihan ini diajarkan menjahit dan itu sangat membantu sekali. Kalau para perajin tenun ikat ini bisa menjahit sendiri, sehingga dapat lebih mudah membuat produk sendiri.

“Minimal dari kain yang sudah kita hasilkan, bisa dibuat bermacam-macam produk,” tambahnya. Kegiatan ini juga dihadiri Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Tenun Ikat Bandar Kidul Heri Tri Santoso, Deputi Kepala Perwakilan BI Kediri Wihujeng Ayu Rengganis, perajin dan penjahit Tenun Ikat Bandar Kidul. [van]

Tags: