Pesilat Pelajar Sumenep Sabet Medali Emas di O2SN Jatim

Ali Rahman (tengah) juara I Pencak Silat tingkat O2SN asal Sumenep.

Sumenep, Bhirawa
Pada momentum Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Jawa Timur tahun 2019 ini menjadi momen yang tak bisa dilupakan oleh para atlet. Utamanya bagi peserta dari Kabupaten Sumenep. Pasalnya, salah satu siswa SMA Negeri Gayam dapat menyabet juara I di cabang olah raga pencak silat dengan mendapatkan hadiah medali emas.
Satu atlet yang berhasil mengharumkan nama Sumenep ini bernama Ali Rahman. Ia merupakan siswa kelas XI di sekolah yang berada di wilayah Kepulauan tersebut. Meski tempat belajar berada di kepulauan tidak menjadikan anak didik tersebut kecil hati menghadapi atlet lain yang bertarung di tingkat Provinsi.
“Satu anak dari Cabor pencak silat berhasil mendapatkan juara satu dengan memperoleh medali emas. Ini merupakan salah satu hasil dari keseriusan para tenaga didik yang ada di Kabupaten Sumenep,” kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur di Sumenep, Sugiono Eksantoso, Kamis (25/7).
Menurutnya, mendapatkan medali emas ini merupakan pertama kali dalam momen yang sama yakni O2SN. Pada tahun-tahun sebelumnya Sumemep belum pernah mendapatkan juara satu di cabor pencak silat.
Ada beberapa hal yang menjadi pemicu dapatnya juara tersebut, salah satunya sistem seleksi yang dilakukan tahun ini berbeda dengan sebelumnya yakni benar-benar ada seleksi ketat, bukan sistem tunjuk.
“Ke depan, potensi atlet dari kalangan SMA ini harus terus dipacu agar bisa bersaing juga ditingkat nasional. Bagi atlet yang potensial perlu pembinaan intensif dari para pelatih atau guru,” paparnya berharap.
Ia menuturkan, bagi siswa atau atlet yang dapat meraih juara satu ditingkat Provinsi ini diberi bonus dari Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim di Sumenep sebagai stimulus bagi sang juara. Bonus iti berupa uang pembinaan sebesar Rp 1 juta. Uang pembinaan itu memang kecil jika dilihat dari nilainya, namun hal itu diharapkan menjadi penyemangat bagi atlet lain yang masih belum bisa memperoleh medali emas tahun ini.
“Bonus itu hanya sekadarnya, jumlahnya sedikit. Tapi jangan dilihat dari jumlahnya, anggap saja ini salah satu bentuk kepedulian kami terhadap anak didik yang berprestasi di bidang olah raga,” ucapnya.
Ia menambahkan, anak asli Pulau Sapudi ini nantinya akan disiapkan pada momentum O2SN tingkat nasional. Sebab, dilihat dari kemampuannya, atlet tersebut memang di atas dari yang lain. Tapi, pihaknya mengaku akan terus membina semua atlet lain untuk mempersiapkan O2SN tingkat nasional. Di Kabupaten ujung timur Pulau Madura ini memiliki banyak potensi atlet pencak silat dan yang lain. Hanya saja, para atlet itu membutuhkan pembinaan yang sangat serius dari pemerintah.
“Untuk itu, kami bersama pihak terkait akan terus berupaya meningkatkan potensi yang ada. Selalu memberi motifasi bagi para atlet yang ada,” tukasnya. [sul]

Tags: