Petani Badungsari Kabupaten Lamongan Ingin Sudetan Sungai

Anggota DPRD Jatim Dapil Lamongan-Gresik, Dr H Kodrat Sunyoto S.H., M.Si saat jaring aspirasi, Senin (14/9/2020).

Lamongan, Bhirawa
Musim kemarau di Kabupaten Lamongan sangat berdampak pada sektor pertanian. Para petani pun khawatir mengalami gagal panen. Pasalnya, Waduk Gondang yang biasa mengairi lahan pertanian juga mengering, bahkan debit air turun drastis.

Keluhan ini diungkapkan Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) di Desa Badungsari, Sukodadi, Lamongan kepada Anggota DPRD Jatim Dapil Lamongan-Gresik, Dr H Kodrat Sunyoto S.H., M.Si saat jaring aspirasi, Senin (14/9/2020).

Ketua HIPPA Badungsari Lamongan, Sirin Rusdiyanto mengatakan bahwa selama ini wilayahnya selalu mengalami masalah air. Di musim kemarau kali ini pun debit air Waduk Gondang habis sejak bulan Agustus lalu sehingga tidak bisa mengairi ladang sawah.

“Kami sangat kesulitan mendapatkan air untuk mengairi ladang sawah sebesar 75 hektar ini. Karena hujan kemarin hanya sebagian yang bisa panen padi,” katanya.

Sirin yang juga mewakili petani di Lamongan ini sangat berharap kepada pemerintah untuk bisa mendapatkan air. Hal ini sangat dibutuhkan agar tidak mengalami gagal panen. “Jadi, saya mohon ada bantuan air,” ucapnya.

Pihaknya pun menyarankan untuk membuat sungai kecil (tersier) untuk mengairi sawah. “Dibuat semacam sistem penyudetan, air diambilkan dari sungai Brantas. Ini satu-satunya cara agar petani tidak sampai gagal panen,” imbuh Sirin.

Pihaknya tidak ingin ada pengeluaran tambahan di tengah wabah pandemi ini. Sebab, para petani harus mengeluarkan biaya tambahan untuk bisa mengairi sawah.

“Untuk satu hektarnya itu, kami harus mengeluaekan biaya Rp2 juta untuk 1 hektarnya. Kalau ada sudetan, biaya ini bisa kami gunakan untuk keperluan yang lain,” ujarnya.

Atas keluhan tersebut, Kodrat Sunyoto yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Jatim ini membenarkan bahwa Waduk Gondang mengalami kekeringan. Hal itu membuat ladang pertanian warga tidak bisa teraliri air dan terancam gagal panen. “Masyarakat desa Badungsari ini memang benar-benar kesulitan air untuk pertanian,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Anggota Komisi E DPRD Jatim ini pun menyarankan jalan salah satunya agar ladang pertanian bisa teraliri air yakni dari sungai Brantas. “Ini seharusnya bisa diambilkan dari sungai Brantas,” jelasnya.

Dalam kegiatan resesnya, Kodrat Sunyoto juga tak lupa mengimbau masyarakat untuk tetap menggunakan masker, cuci tangan pakai sabun agar wabah pandemi Covid-19 bisa segera teratasi. [geh.bas.yit]

Tags: