Petani Tembakau Probolinggo Keluhkan Kelangkaan Pupuk ZA

26-petani-tembakauProbolinggo, Bhirawa
Musim tanam tembakau 2014 saat sudah dimuali, namun para pedagang pupuk mengaku tidak bisa melayani kebutuhan petani karena pupuk ZA langka di Probolinggo dalam beberapa pekan terakhir.
Sejumlah Pengecer mengaku tak bisa memenuhi kebutuhan petani lantaran jatah dari distributor terbatas, hal ini yang dikeluhkan para petani tembakau di Probolinggo.
Para petani tembakau saat ini bahkan sebulan kedepan sangat membutuhkan pupuk ZA. Pasalnya tanam tembakau akan dimulai pada bulan Juli 2014 mendatang, disamping itu jumlah pupuk ZA yang dibutuhkannya cukup banyak untuk wilayah produktif tanam tembakau di 7 Kecamatan Kabupaten Probolingo.
Rata-rata para petani akan membutuhkan pupuk ZA 1,6 ton/Hektar. Hal ini diungkapkan Achmad Mudzakir, ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Probolinggo, Minggu 25/5.
Kelangkaan pupuk jenis ZA bersubsidi ini memang berasal dari pusat/pabrikan bukan dari distributor, apalagi ditambah dengan banyaknya permintaan dari petani menjadi faktorĀ  terjadinya peningkatan kelangkaan pupuk jenis ZA. Hal itu terjadi lantaran pupuk bersubsidi tersebut harganya lebih terjangkau dibanding pupuk lainnya, paparnya.
“Yang jelas masyarakat membutuhkan harga yang terjangkau untuk membeli pupuk, karena biaya oprasional untuk tanam tembakau ini butuh dana yang cukup banyak, perhektar-nya bisa mencapai Rp 14 juta,” tandas Mudzakir.
Berdasarkan data yang diperoleh dari APTI Kabupaten Probolinggo, untuk kebutuhan pupuk ZA di wilayah produktif tanam tembakau dari 7 Kecamatan di Kabupaten Proboloinggo pada bulan Juli 2014 cukup besar.
Untuk kecamatan Kecamatan Krejengan : 8. ton, Kecamatan Kotaanyar : 10. ton, Kecamatan Gading : 69. ton, Kecamatan Kraksaan : 10. ton, Kecamatan Paiton : 54. ton, Kecamatan Pakuniran : 15. ton, dan Kecamatan Besuk : 5. ton. Total keseluruhan pupuk yang dibutuhkan di 7 Kecamatan tersebut mencapai 16.904. ton, ungkapnya.
“Pupuk yang dibutuhkan petani tembakau itu maksimal selama 75 hari dari awal tanam hingga selesai panen dilakukan, apalagi mengingat cuaca pada Juli 2014 mendatang diprediksi masih akan turun hujan yang jelas petani mesti mendaur ulang tanaman tembakaunya, dan itu juga akan lebih banyak membutuhkan pupuk,” tambah Mudzakir. [wap]

Tags: