Petugas Lapang CPMI Protes Dianggap Ketua BP2MI Bajingan dan Mafia  

Tim Kuasa Hukum FPL Malang saat memberikan keterangan kepada wartawan

Kab Malang, Bhirawa
Pernyataan yang disampaikan Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani terkait sponsor Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) adalah bajingan dan mafia. Sehingga hal itu mendapat protes keras dari

Forum Petugas Lapangan (FPL) Malang, karena petugas lapang selama ini merekrut CPMI.

Tim Kuasa Hukum FPL Malang Guntur Putra Abdi Wijaya, Selasa (7/7), kepada wartawan mengatakan, kliennya yang dalam hal ini petugas lapang memprotes pernyataan Kepala BP2MI Benny Rhamdani yakni jika petugas lapang sebagai perekrut CPMI adalah bajingan dan mafia. Sehingga dengan pernyataannya seperti itu, maka FPL Malang meminta klarifikasi pernyataannya. “Klien kami bukan meminta kepada Kepala BP2MI untuk meminta maaf, tapi klien kami ini sangat kecewa dengan pernyataannya itu,” ujarnya.

Sedangkan, kata dia, Kepala BP2MI tidak hanya menyatakan petugas lapang bajingan, namun dia juga menyebut bahwa sponsor adalah mafia, yang memberikan pinjaman seperti lembaga keuangan (multifinance) dan koperasi dengan bunga yang tinggi. Padahal, klien kami ini merupakan petugas yang legal, dan ikut berperan dalam memajukan Pekerja Migran Indonesia (PMI). Dan mereka tidak pernah menyarankan apalagi meminjamkan atau menjaminkan uang para PMI ke pihak bank.

“Jadi apa yang dituduhkan Kepala BP2MI Benny Rhamdani kepada petugas lapang itu tidak benar. Namun sebaliknya, para petugas lapang CPMI itu membantu untuk kepengurusan administrasi di Kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker),” jelas Guntur.

Ditempat lain, salah satu mantan PMI asal Desa Kalipare, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang Atik mengatakan, jika dirinya sejak dari mempersiapkan dokumen sebagai syarat administrasi untuk bisa bekerja ke luar negeri, petugas lapang yang membantu hingga dirinya bisa berangkat bekerja ke luar negeri. Sehingga apa yang disampaikan Kepala BP2MI tersebut tidak benar, jika petugas lapang sebagai bajingan maupun mafia. 

Dan selama ini, kata dia, para petugas lapang yang menjemput kami ke desa dan mengedukasi ketika hendak berangkat menjadi PMI, justru mereka. Dan petugas lapang itu sebagai staff Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja Indonesia (P2TKI), sehingga mereka petugas lapang resmi, dan mereka juga memiliki ID Card yang resmi dikeluarkan Kantor Disnaker. “Lalu apa yang salah dilakukan oleh petugas lapang, karena selama ini para CPMI tidak ada yang mengeluhkan,” tegasnya.  

Meski, lanjut Atik, dirinya bukan petugas lapang, tapi saya juga tersinggung ucapan yang disampaikan Kepala BP2MI. Karena selama ini dirinya tidak pernah dirugikan oleh petugas lapang. Dan untuk pinjaman uang sebagai biaya sarana prasarana sebelum berangkat kerja ke luar negeri bukan pinjam pada petugas lapang, tapi dirinya pinjam ke bank.

“Jadi apa yang disampaikan Kepala BP2MI Benny Rhamdani itu salah dan sudah mengarah pada fitnah. Dan kami selama ini terbantu dengan para petugas lapang, karena tanpa mereka dirinya tidak bisa berangkat kerja ke luar negeri,” tuturnya. [cyn]

Tags: