PJJ Tak Efektif, Pemerhati Pendidikan Sarankan PTM

Ichwan Sumadi

Sebanyak 60 Persen Target Pembelajaran Terselesaikan
Surabaya, Bhirawa
Banyaknya guru yang terpapar Covid 19 menimbulkan keprihatinan bagi Pemerhati Pendidikan, Ichwan Sumadi. Apalagi di Surabaya yang termasuk zona merah, jumlah kasus guru yang terpapar Covid 19 mencapai puluhan. Tak sedikit pula yang meninggal dunia.
Kendati begitu, Ichwan berharap agar kondisi pandemic ini terus membaik. Pasalnya, hingga kini kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) masih belum bisa diberlakukan di sebagian besar wilayah di Jawa Timur.
“Penanganan Covid 19 tidak hanya menjadi tanggung jawab dari pemerintah saja. Masalah lain yang terkait dampaknya adalah pendidikan. Sejak enam bulan lalu pendidikan lumpuh,” ungkap pria yang juga pernah menjabat Ketua PGRI Jatim ini, Minggu (23/8).
Maka penerapan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), menurut Ichwan, justru cukup menggelisahkan masyarakat luas. Terlebih bagi para orang tua yang mendapat beban tambahan karena harus tetap mendampingi anak – anaknya selama proses belajar mengajar dari rumah.
“Apalagi orang tua ini kan kegiatannya ada yang bekerja terutama untuk kelompok pendidikan dasar, yang ternyata banyak dari mereka yang belum memahami sistem PJJ karena berbagai alas an, misalnya terkait sarana prasarana, kemampuan tentang IT dan sebagainya,” jelasnya.
Sehingga, Ichwan menyarankan, agar sebaiknya segera membuka sistem PTM. Sebab, hingga kini belum ada yang mengetahui kapan pandemi akan berakhir. Meski begitu ada beberapa syarat yang harus dipenuhi setiap satuan pendidikan. Yakni dengan membagi dua kelompok dalam satu kelas. Kelompok pertama, PTM akan dimulai pukul 07.00 hingga 10.30 dan kelompok dua PTM akan dimulai pukul 11.00 hingga 14.30 dan masing masing waktu istirahat tetap di dalam kelas.
“Persyaratan kedua yaitu sekolah harus tetap mengikuti protokol kesehatan seperti pakai masker, jaga jarak, cuci tangan,” kata dia.
Ichwan juga meminta agar pemerintah segera menjamin penerapan protokol kesehatan di sekolah, sehingga pelaksanaan PTM bisa terlaksana dengan aman. Bukan tanpa alasan Ichwan menyarankan hal itu. Pasalnya, ia menilai pelaksanaan PTM paling tidak 60% target pembelajaran terselesaikan. Sebab, dengan sistem PJJ saat ini, hasil pembelajaran tidak maksimal. Karena menyulitkan para guru, peserta didik dan juga orang tua peserta didik.
“Jangan dikira peserta didik yang berada di rumah itu mengikuti protokol kesehatan bahkan banyak yang bermain di luar rumah yang bahkan tidak terkontrol,” tegasnya.
Apalagi, tegas Ichwan, prinsip proses pendidikan yang betul adalah bertemunya antara peserta didik dan guru terutama dalam pendidikan karakter. [ina]

Tags: