Plt Direktur RSUD Moh Saleh Probolinggo Positif Covid-19

Puskesmas Pajarakan Probolinggo tutup sepekan.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Nakes positif, Puskesmas Pajarakan Tutup Semua Layanan
Probolinggo, Bhirawa
Plt Direktur RSUD dr Mohamad Saleh dr Abraar HS Kuddah dinyatakan positif Covid-19. Kondisinya berstatus suspect. Dia pun wajib melakukan isolasi mandiri. Kepastian ini disampaikan langsung oleh dr Abraar saat dikonfirmasi melalui telepon, Sabtu (12/9).

Menurutnya, dia tahu dirinya positif bertepatan dengan ulang tahun putrinya pada (9/9). Dijelaskan Abraar, beberapa waktu sebelumnya dia dan kepala OPD di lingkungan Pemkot Probolinggo melaksanakan tes swab masal. Hasil swab itu turun pada (9/9). Abraar pun dinyatakan positif. Tidak hanya Abraar yang dinyatakan positif.

Menurut informasi di lapangan, Kabag Hukum Titik Widayawati juga positif. Namun, Abraar enggan memberikan kepastian tentang hal itu.

“Hasil swab saya memang ada virus, tapi kondisinya ringan. Kalau hasil yang lain bisa ditanyakan ke dr Ida (Plt Kepala DP2KB),” ujarnya.

Meskipun dokter bedah senior itu dipastikan positif, namun semua kegiatan di RSUD berlangsung seperti biasa. Semua tugas masih dilakukan dengan sistem work from home (WFH). Seperti, tugas-tugas administrasi sebagai Plt direktur.

“Kalau untuk tugas Plt, masih terus dilakukan. Dokumen tetap perlu ditandatangani dan tetap pakai protokol kesehatan seperti handscone. Roda rumah sakit jangan sampai terhenti hanya karena 1-2 orang terkonfirmasi positif. Pelayanan ini lebih dibutuhkan,” paparnys.

Ia menambahkan semua kegiatan operasi Abraar dialihkan. Selama 1-2 minggu ini, dia tidak melakukan operasi. Semua kegiatan operasi dialihkan ke dr Yusni. Adapun isolasi mandiri dilakukan pada Abraar karena statusnya suspect. Selain itu, kondisi rumah memenuhi standar untuk isolasi mandiri. Di antaranya, sirkulasi udara baik. Isolasi mandiri ini dilakukan sejak (9 – 23/9) nanti.

“Dengan keluarga tetap interaksi, tapi di dalam rumah. Keluarga saya ya pakai masker, pakai face shield. Alat makan, pakaian kotor, juga dipisahkan dari yang digunakan oleh keluarga,” terangnya. Selama isolasi mandiri, Abraar mengaku lebih banyak waktu luang dibandingkan sebelumnya. Meskipun ada pekerjaan yang dilakukan dari rumah, tapi waktu bekerja tidak sebanyak sebelumnya.

“Kalau dulu mungkin susah menyelipkan waktu buat Duha, sekarang bisa. Akhirnya lebih banyak waktu untuk merefleksi diri,” tuturnya.

Sejak Jum’at (11/9) pagi, pelayanan di Puskesmas Pajarakan Kabupaten Probolinggo ditutup untuk sementara waktu. Penutupan ini dilakukan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan bersama, sehingga perlu dilakukan sterilisasi dan disinfeksi sehubungan dengan adanya tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif Covid-19. Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid -19 Kabupaten Probolinggo dr. Dewi Vironica terkait penutupan sementara pelayanan di Puskesmas Pajarakan, Minggu (13/9).

“Semua pelayanan ditutup kecuali pelayanan rawat jalan. Penutupan akan dilakukan selama 1 minggu kedepan, sehingga pelayanan UGD, rawat inap dan persalinan di Puskesmas Pajarakan dialihkan ke puskesmas terdekat,” katanya.

Menurut Dewi, Satgas Penanganan Covid -19 Kabupaten Probolinggo telah melakukan upaya tracing secara luas dan mendalam serta dilakukan pemeriksaan swab kepada seluruh karyawan di Puskesmas Pajarakan yang berjumlah 60 orang.

“Tracing dan pemeriksaan swab juga dilakukan kepada kontak erat keluarga dari tenaga kesehatan positif tersebut. Setelah semua hasil swab dari karyawan Puskesmas Pajarakan dinyatakan negatif, maka pelayanan akan buka dibuka kembali,” jelasnya.

Dewi menambahkan tenaga kesehatan positif itu diduga tertular dari keluarganya yang sebelumnya terkonfirmasi positif. “Kondisi tenaga kesehatan tersebut saat ini dalam keadaan sehat dan sudah berada di rumah sehat karena termasuk orang terkonfirmasi asimtomatis (tanpa gejala),” tandasnya.

Karnanya Penegakan protokol kesehatan di berbagai tempat khususnya pasar tradisional saat ini gencar dilakukan Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo. Penegakan ini akan berakhir Sabtu (12/9) kemarin.

Kendati demikian penegakan akan tetap dilaksanakan oleh Patriot Sehat.
Upaya serius menekan penyebaran virus korona terus dilakukan Pemkab Probolinggo. Dibentuknya Patriot Sehat secara bertahap dilakukan pada setiap tempat yang berpotensi terjadi penyebaran virus yang saat ini masih menjadi ancaman.

“Penegakan protokol kesehatan hanya dilakukan seminggu, tapi setelah itu akan dilanjutkan oleh patriot sehat,” ujar koordinator Penegakan Keamanan dan Hukum Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto.

Patriot Sehat sedianya akan dibentuk di seluruh tempat yang menjadi titik kumpul masyarakat. Meliputi pasar, tempat wisata, sekolah, pondok pesantren, dan tempat umum lainnya. Tim ini melibatkan pengelola dan pengurus sebagai penanggungjawab. Pengawasan ketat dan penindakan akan dilakukan seperti yang telah dilakukan oleh satgas.

“Agar efektif semua yang memiliki peran akan masuk dalam anggota Patriot Sehat. Kami perhatikan betul perkembangannya agar tidak ada lagi lonjakan pasien Covid-19,” katanya.

Ugas menambahkan, pekan depan Patriot Sehat mulai melakukan pengawasan dan penegakan protokol kesehatan. Bersamaan dengan itu juga akan dilakukan sosialisasi diluar pasar tradisional, fasilitas umum dan jalan-jalan utama. Sosialisasi ini terus akan dilakukan sebagai salah satu upaya mengingatkan masyarakat terkait dengan pentingnya menggunakan masker.

“Senin (14/9) mulai dilaksanakan, kali ini tidak boleh lengah. Sebab beberapa waktu lalu setelah adanya new normal masyarakat mulai abai dengan protokol kesehatan, sanksi berupa denda masih dirumuskan. Saat ini tetap diterapkan sanksi sosial seperti yang telah berikan pada pengunjung pasar tradisional,” tambahnya.(Wap)

Tags: