Polda Jatim Gandeng Siswa SMA Perangi Hoaks

Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan (tengah) bersama ribuan siswa siswi SMA se-Jatim bersama ikrarkan perangi hoaks di Mapolda Jatim, Kamis (13/12). [abednego/bhirawa]

Polda Jatim, Bhirawa
Polda Jatim menggandeng siswa-siswi SMA sederajat guna bersama-sama memerangi hoaks (berita bohong). Pernyataan ini disampaikan langsung Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan di Mapolda Jatim, Kamis (13/12).
Sosialisasi yang dikemas dalam Dialog Kebangsaan Peran Generasi Milenial dalam Menjaga dan Merawat NKRI turut menghadirkan pembicara dari Dinas Pendidikan (Disdik) dan juga akademisi asal Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
Ribuan siswa-siswi yang datang dari seluruh Jawa Timur ini mendapatkan sosialisasi dan pengetahuan terkait hoaks dan hukuman yang menunggu bagi pembuat maupun penyebarnya. Terlebih pada momentum tahun politik, Pemilu 2019, baik Pilpres maupun Pileg.
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan, generasi muda yang disebut generasi milenial ini dekat dengan gadget. Dengan adanya sosialisasi ini, pihaknya berharap para generasi muda, yakni siswa-siswi SMA sederajat dapat bijak menggunakan media sosial (medsos). Dan tidak terpengaruh dengan berita-berita maupun informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya.
“Ini luar biasa sekali. Sebab generasi milenial ini ikut serta dalam membantu tugas-tugas polisi. Khususnya dalam menanggapi pemberitaan maupun informasi yang sifatnya hoaks,” kata Irjen Pol Luki Hermawan.
Alumnus Akpol 1987 ini mengaku, hoaks atau berita bohong yang tersebar melalui media sosial sudah sangat masif. Dengan sosialisasi ini, pihaknya berharap peran generasi milenial ini bisa membantu dan melawan para penyebar hoaks yang memecah belah NKRI.
“Kami sangat berharap, mereka membantu melawan pengguna media sosial yang memecah persatuan dan kesatuan,” harapnya.
Sebagai generasi muda, sambung Luki, alangkah baiknya setiap informasi maupun berita bisa disaring terlebih dahulu. Tak hanya itu, informasi maupun berita yang tersebar melalui media sosial bisa terlebih dahulu dicari kebenarannya. Karena pengaruh hoaks di publik bisa sangat meresahkan masyarakat.
“Mari bersama-sama memerangi hoaks. Saring dan cari terlebih dahulu kebenaran dari berita maupun informasi yang didapat,” pungkasnya. [bed]

Tags: