Kota Malang, Bhirawa
Kapolresta, AKBP Totok Suharyanto, memastikan, kondisi di sekitar Jalan Batu Permata, Tlogomas Kota Malang, pasca terjadinya bentrokan mahasiswa saat ini sudah kondusif. Bahkan guna mencegah aksi susulan satu pleton Dalmas disiagakan di lokasi tersebut.
Menurut Kapolresta, pihaknya telah mempertemukan kedua kelompok mahasiswa yang berasal dari Sumba dan Ambon, dalam pertemuan yang dilakukan Selasa siang (27/5) kemarin, kedua belah pihak sepakat untuk berdamai.
“Alhamdulillah hasil pertemuan dari dua kelompok mahasiswa mereka bersepakat untuk damai, bahkan bertekat untuk saling meredam masa mereka masing-masing agar tidak melebar lebih luas,” terang Kapolresta Selasa (27/5), kemarin.
Pihaknya juga telah mengamankan tesangka FIA, karena yang bersangkutan diduga telah melukai A pada saat terjadi bentrokan dari kedua kelompok tersebut. Sedangkan korban A, saat ini tengah dirawat di RSSA.
Totok lantas berharap kepada semua pihak untuk saling menjaga kondusifitas Kota Malang, apalagi saat ini akan ada gawe besar berupa pesta demokrasi pemilihan Presiden. Karena itu masyarakat diminta tidak mudah terpancing. “Kami akan bertindak tegas kepada siapapun yang menjadi provokator,” terangnya.
Seperti diketahui, dua kelompok mahasiswa dari Indonesia timur terlibat aksi saling serang di Jalan Batu Permata, Tlogomas, Kota Malang, pada Senin (26/5) malam hingga Selasa (27/5) pagi. Warga dibuat cemas atas kejadian tersebut, karena telah mengganggu ketentraman kawasan itu.
Apalagi, masa dari kedua belah pihak yang terlibat tawurannya sampai membawa senjata tajam. Sepanjang malam mereka saling kejar di sekitar Jalan Permata. Berdasarkan kesaksian, Endang warga setempat, awalnya dua kelompok mahasiswa asal Sumba dan Ambon sama-sama santai di Taman Terapi Tlogomas. Tampaknya di antara mereka ada yang mabuk-mabukan.
Tiba-tiba, kedua kelompok ini saling tersinggung, yang diawali suara motor keras, setelah itu sudah saling serang. Jumlah kedua kelompok awalnya sedikit, sekitar 20 orang. Namun setelah bentrok, masing-masing kelompok memanggil teman-teman mereka.
Bentrok kecil itu berubah menjadi bentrok yang lebih besar, dan saling kejar. Puncaknya terjadi penyerbuan dirumah kost di Gang VI, Jalan Tlogomas, yang mengakibatkan kaca rumah tersebut pecah. Sedangkan satu mahasiswa berinisial A, asal Sumba mengalami luka-luka. [mut]