Polri-TNI Komitmen Bantu Penambahan Kunjungan Wisata Kota Batu di Masa Pemulihan

Kapolres Kota Batu, AKBP Harviadhi Agung Prathama saat memimpin langsung apel gabungan pencegahan Covid-19 yang digelar di Pos Polisi Alun- Alun Kota Batu, Jumat (21/8).

Kota Batu,Bhirawa
Menyandang status sebagai Kota Wisata, penerapan dan penegakan protokol kesehatan dalam pencegahan Covid-19 tidak boleh arogan. Hal ini ditekankan Kapolres Batu, AKBP Harviadhi Agung Prathama dalam apel gabungan pencegahan Covid-19 yang digelar di Pos Polisi Alun- Alun Kota Batu, Jumat (21/8).

Setelah apel dilanjutkan dengan razia masker ke tempat- tempat wisata populer yang ada di Kota Batu.
Diketahui, dalam apel dan razia masker ini diikuti oleh beberapa satuan tugas. Yaitu, Polisi, TNI, Satpol PP, dan BPBD.

“Dalam memberikan himbauan menggunakan masker arus dilakukan secara persuasif, dan tidak boleh arogan. Persilahkan warga tetap beraktivitas tapi protokol kesehatan juga tetap dijalankan,”ujar Harviadhi, Jumat (21/8).

Dengan cara persuasif ini, kata Kapolres, diharapkan bisa tetap menjaga wisatawan terhindar covid-19 sekaligus membuat mereka tidak jera datang ke Kota Batu. Apalagi sejak datangnya pandemi Covid-19 ini dunia wisata di Kota Batu serasa lumpuh. Dan TNI- Polri berkomitmen untuk membantu menambah jumlah kunjungan wisata Kota Batu agar bisa kembali pulih secara bertahap.

Diketahui, sebelum adanya pandemi Pemerintah Kota Batu menargetkan kunjungan 7 juta wisatawan di tahun 2020. Namun dengan datangnya pandemi ini maka angka tersebut jauh menurun dengan target 2 juta wisatawan hingga akhir tahun 2020 ini.

Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Arief As Sidiq menjelaskan sejak dibukanya lagi industri pariwisata pada Juli lalu, hingga saat ini telah tercatat 30 ribu jumlah wisatawan yang datang ke Kota Batu. Angkanya terus naik seiring semakin banyaknya tempat wisata yang buka di Kota Batu.

“Ya memang target kami, bisa sampai 50 persen dari pengunjung normal. Sampai dengan sekarang, sejak dibuka Juli lalu, masih kisaran 30-an ribu, akan terus kami dorong untuk datang lebih banyak lagi. Kami harap minimal 2 juta sampai akhir tahun ini bisa tercapai,” ujar Arief.

Arief menambahkan bahwa sektor pariwisata memang menjadi penopang perekonomian Kota Batu. Pada 2019 lalu, ia mengatakan kalau sektor pariwisata menyumbang lebih dari 60 persen untuk PAD.

“Ada Rp 130 M dari sektor Pariwisata. Meskipun ini masa pandemi, namun kami coba coba untuk terus menjaga ritme,” tambah Arief.

Ketika hotel dan tempat wisata dibuka kembali, Pemkot Batu telah menyiapkan sarana dan prasarana termasuk edukasi protokol kesehatan. Sejumlah promosi juga dilakukan untuk menarik wisatawan datang ke Kota Batu.

Selain itu, selama masa pemulihan ini banyak hal dilakukan. Antara lain bagaimana menyiapkan dukungan dan memfasilitasi terhadap pelaku usaha. Termasuk beberapa fasilitas untuk mendukung protokol kesehatan.

“Kami mendorong semaksimal mungkin upaya promosi untuk membantu memperkenalkan wisata Kota Batu, dan kami telah siapkan anggaran cukup besar untuk itu,” pungkas Arief.(nas)

Tags: