Pondok Pesantren Bisa Menjadi Benteng dari Paham Radikal

Acara Silaturahim di Ponpes Putri Al-Mawaddah, Desa Coper, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Senin (21/10).

Ponorogo, Bhirawa
Perkembangan teknologi yang begitu pesat di era globalisasi membuat informasi dapat menyebar dengan cepat, baik informasi positif maupun informasi negatif seperti paham radikal. Di sinilah Pondok Pesantren (Ponpes) dapat berperan menjadi benteng generasi muda dari informasi – informasi negatif yang dapat merusak persatuan bangsa.
Hal ini diungkapkan Sekretaris Daerah Provinsi Jatim, Heru Tjahjono di Ponpes Putri Al-Mawaddah, Desa Coper, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Senin (21/10).
“Teknologi informasi seperti HP sangat berpengaruh pada pertumbuhan karakter anak. Ponpes dapat menjadi benteng bagi generasi muda. Dengan mengajarkan etika dan keimanan, anak dapat diproteksi dari informasi negatif seperti paham radikalisme, kata Sekprov Heru Tjahjono, yang datang ke Ponorogo mewakili Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam rangka menjadi saksi dalam penyerahan wakaf Ponpes dari pendiri kepada umat Islam.
Menurut Sekprov, Ponpes juga membantu program Presiden RI Joko Widodo dalam reformasi mental dan peningkatan SDM. Ponpes sebagai instansi pendidikan diharapkan dapat membangun karakter generasi muda yang berkualitas.
Sementara itu, KH Hasan Abdullah Sahal, salah satu pemimpin Ponpes Putri Al-Mawaddah mengatakan, Ponpes harus fokus pada pendidikan. Mencetak generasi yang cerdas dan beriman merupakan tujuan utama dari Ponpes Putri Al-Mawaddah.
“Bagi Ponpes Putri Al-Mawaddah, jangan berpolitik praktis, jangan berpartai, dan jangan berormas. Fokus pada pendidikan dan mencetak generasi muda yang cerdas dan beriman, yang dapat membantu menjaga keutuhan NKRI,” kata KH Hasan Abdullah Sahal, yang juga merupakan Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor.
Terkait penyerahan wakaf, hal ini dilakukan supaya Ponpes dapat dilanjutkan kepengurusannya oleh generasi selanjutnya. ”Sering, jika kiai atau Pengasuh Ponpes meninggal, maka Ponpesnya ikut meninggal pula. Karena itulah Ponpes Putri Al-Mawaddah kami ikrarkan untuk diwakafkan pada umat Islam,” kata Kiai Hasan.
Sehingga keberlangsungan hidup Ponpes dapat diteruskan oleh Umat Islam. Hal ini sama seperti Pondok Modern Darussalam Gontor. Nanti Ponpes ini akan diurus oleh pengasuh dan direktur. Tetapi sebagai pendiri Kiai Hasan menyatakan tetap berkewajiban untuk mengawal dan mengawasi, serta membimbing semua santri dan santriwatinya. [yan]

Tags: