Ponpes Nurul Jadid Probolinggo Jadi Percontohan Pesantren Tangguh

Kapolres Probolinggo AKBP Ferdy Irawan, bersama pengasuh ponpes.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Balik ke Pondok, Santri Diminta Bawa Surat Keterangan Sehat
Probolinggo, Bhirawa
Pondok Pesantren Nurul Jadid, akan menjadi percontohan pondok pesantren tangguh semeru dalam menghadapi COVID-19 menjelang kegiatan belajar-mengajar di pesantren yang segera dimulai.
“Balik ke Pondok, santri diminta bawa surat keterangan sehat. Sejauh ini sudah kita siapkan Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, akan menjadi pesantren percontohan Pesantren Tangguh Semeru di wilayah Kabupaten Probolinggo,” kata Kapolres Probolinggo AKBP Ferdy Irawan, Rabu (10/6).

Ferdy mengatakan, dipersiapkannya Pesantren Nurul Jadid Paiton sebagai pesantren Tangguh Semeru, karena segala sesuatunya sudah dipersiapkan.

“Saya melihat, Ponpes Nurul Jadid sudah siap dengan protokol kesehatannya. Dan begitu juga dengan Pondok Pesantren lain kita dorong,” paparnya. Selain itu, para pengasuh pesantren yang santrinya akan kembali juga harus menyiapkan SOP sesuai protokol kesehatan.

“Kita juga menghimbau, bagi para pengasuh pondok pesantren agar menyiapkan betul protokol kesehatan. Supaya, para santri pada saat proses belajar mengajar merasakan aman dan sehat,” katanya. Lebih lanjut dikatakannya, ponpes sehat berarti memastikan bahwa santri menggunakan masker kemudian saat mencuci tangan menggunakan air yang mengalir dan cairan pembersih tangan. Namun, jika tidak ada antiseptik bisa memanfaatkan sabun yang ada busanya. Hal itu penting karena dengan sabun yang ada busanya bisa membersihkan koloni-koloni virus COVID-19.

“Kemudian ponpes bersih. Kami harapkan tempat cuci tangan bisa diperbanyak dan ketiga di ponpes ada TOPP artinya tanaman obat untuk pondok pesantren,” tandasnya. Adanya sejumlah santri yang telah kembali di pondok pesantren wilayah Kabupaten Probolinggo jadi perhatian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kabupaten Probolinggo.

Pemkab usai mengadakan rapat koordinasi dengan para pengasuh pondok pesantren di wilayah kabupaten Probolinggo. “Untuk menyosialisasikan surat edaran dari Bupati, “ujar Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid – 19 Kabupaten Probolinggo dr Anang Budi Yoelijanto, Rabu 10/6/2020.

Menurut Anang, Bupati telah mengeluarkan surat edaran terkait penerapan new normal di pesantren. Ibu (Bupati) mengimbau agar tiap ponpes mempertimbangkan kembali kalau santrinya mau kembali. Kalau memang bisa ditunda, maka sebaiknya ditunda dulu, jelas Anang.

Namun, bila santri memang harus kembali, maka disebutkan harus membawa surat keterangan sehat dari tempat asalnya. “Selain itu, ponpes juga harus melengkapi dengan fasilitas protokol kesehatan berupa tempat cuci tangan dan lain sebagainya,” tutur Anang.

Pihak ponpes juga diminta proaktif untuk berkoordinasi. “Kalau ada sesuatu harus segera dikoordinasikan dengan layanan kesehatan setempat,” beber Anang.

Sebagai upaya mengantisipasi penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19) dari lingkungan pondok pesantren, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo bekerja sama dengan Polres Probolinggo melakukan rapat koordinasi (rakor) bersama para pengasuh pondok pesantren di aula Mapolres Probolinggo, Selasa (9/6) malam.

Rakor ini dipimpin oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo Tutug Edi Utomo didampingi oleh Kapolres Probolinggo AKBP Ferdy Irawan, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo selaku Juru Bicara Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto serta Kabag Kesra Setda Kabupaten Probolinggo Didik Abdul Rohim. (Wap)

Tags: