PPP Akui Jokowi Ma’ruf Berat di Tapal Kuda dan Kepulauan Madura

Kota Malang, Bhirawa.
Ketua Umum DPP PPP M Romahurmuzy optimis jika pasangan Jokowi dan Makruf Amin yang diusung dalam Pilpres 2019 akan menang Jatim, terutama Malang Raya dan kawasan mataraman. Sementara untuk kawasan Tapal kuda dan Madura berat.
Namun demikian, pihaknya akan berjuang keras untuk memenangkan Jokowi dan Ma”ruf Amin, dengan melakukan pendekatan kepada sejumlah tokoh penting di dua kawasan teraebut.
“Kami tim kampanye masional maupun daerah sangat optimis Pak Jokowi dan Kiai Maruf Amin dapat suara banyak di Malang Raya, minimal 70 persen lah, hanya untuk kawasan tapal kuda perlu perjuagan,”ujar Romahurmuzi pada wartawan saat melakukan kunjungan ke Kota Malang, Senin 17/12 kemarin.
Menurutnya, kemenangan Jokowi di Malang Raya sangat terbuka. Jika di 2014 basis suaranya sangat kuat, maka tahun depan dipastikan lebih kuat karena posisi Jokowi sendiri adalah incumbent. Selain itu, komposisi partai pengusung Jokowi di Malang Raya juga dilihat sangat kuat. Sehingga ia sangat optimis kemenangan akan diraih Jokowi.
Sementara menanggapi seringnya calon Wakil Presiden nomor urut dua, Sandiaga Uno berkunjung ke Malang Raya, pria yang akrab disapa Rommy itu menilai jika hal itu dilakukan karena pihak lawan berusaha menggerus kekuatan suara Jokowi. Namun dia tetap optimis, upaya untuk menggerus itu tidak dapat dilakukan karena basis kekuatan pendukung Jokowi di Malang Raya cukup kuat.
“Sandiaga sering ke Malang karena posisi Pak Jokowi di sini terlalu kuat. Dan berusaha menggeruanya, tapi insya allah pak Jokowi tetap kuat suaranya,” imbuh pria yang juga Anggota Dewan Penasihat Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf  tersebut.
Lebih jauh dia menyampaikan jika pekerjaan umum tim kampanye nasional dan daerah saat ini di Jawa Timur adalah daerah Madura dan Tapal Kuda. Karena di Pilpres 2014, suara Jokowi jatuh dan saat ini sudah dilakukan upaya memutar haluan untuk kemenangan pasangan nomor urut satu itu.
“2014 penghalang Jokowi salah satunya adalah PPP, dan sekarang kami merubah haluan itu. Saya sudah bertemu ulama dan Kiai di Madura untuk meluruskan label yang ditancapkan tim lawan ke Pak Jokowi seperti antek asing dan anti Islam. Dan responnya sangat hangat dan diterima dengan sangat jernih,” pungkasnya.
Sementara terkait dengan Kotak suara berbahan dasar kardus yang dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pihaknya menambahkan, jika memanh masih menjadi perdebatan hingga saat ini. Sebagian tidak percaya jika kotak formasi baru untuk Pemilu 2019 itu tahan air sebagaimana yang selama ini dipwrdebatkan.
Romahurmuziy menegaskan jika kotak suara berbahan dasar kardus tersebut memiliki kualifikasi yang mumpuni. Salah satunya dirancang untuk tahan air. Artinya, kardus yang digunakan bukan kardus seperti yang biasa ditemui sehari-hari.
“Itu dirancang kedap air dan mengandung material transparan untuk dapat melihat kantong suara di dalam,” katanya.
Sehingga, lanjutnya, ketika ada yang mempermasalahkan keberadaan kotak suara berbahan dasar kardus itu, maka ia meminta agar yang bersangkutan menanyakan langsung kepada Komisi II DPR RI. Karena sebelumnya, penggunaan kotak suara berbahan dasar kardus itu telah disetujui dan disepakati oleh semua anggota fraksi Komisi II DPR RI.
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Pemilu, kotak suara berbahan kardus itu menurutnya sesuai dengan yang diamanatkan, yaitu dapat menampung surat suara secara transparan. Dalam artian dapat memastikan keberadaan kertas atau surat suara, termasuk jika mengalami kerusakan.
“Secara aturan, logistik harus siap dan sudah didistribusikan tiga bulan sebelum pemilu, dan KPU menjawabnya melalui kotak suara kardus tersebut. Selain itu biaya juga sudah sesuai dengan yang telah diformasikan sesuai platform yang disetujui,” pungkasnya. [mut]

Tags: